Advertisement
Mengenal Mitos-Mitos di Jogja yang Aneh tapi Dipercaya
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Masyarakat Jawa khususnya yang tinggal di Jogja sangat kental dengan mitos-mitosnya. Meski ada yang tidak bisa dinalar dengan logika, mitos-mitos tersebut tetap dipercaya masyarakatnya.
Bagi orang-orang yang lahir sebelum tahun 1990an, mungkin sudah tidak asing lagi dengan beberapa mitos di bawah ini. Mitos-mitos ini menjadi hal yang dipercaya saat zaman sekolah dasar (SD) bahkan sampai diturunkan ke adik kelas.
Advertisement
Meski tidak dapat dijelaskan secara logika, mitos-mitos ini masih saja dipercaya, bahkan hingga kini. Berikut ini paparannya:
1. Bulu mata jatuh berarti dikangenin
Bulu mata yang jatuh diartikan ada orang yang sedang merindukan kita. Agar bisa bertemu dengan orang yang merindukan kita itu, bulu mata harus diambil dan diletakkan di atas rambut.
Baca juga: Deretan Musisi yang Tampil di Java Jazz Festival 2-4 Juli 2023
2. Kepala terbentur berarti anaknya kembar siam
Waktu SD sempat ada mitos kalau kepala kita terbentur alias kejedot dengan kepala orang lain, maka kita akan punya anak kembar siam. Kembar siam adalah bayi kembar dengan salah satu bagian tubuhnya saling menempel. Agar tidak terjadi seperti itu, maka kepala perlu dijedotkan lagi agar bayinya tidak kembar siam.
3. Menerawang jumlah anak dengan pergelangan tangan
Saat pergelangan tangan ditekan dengan kuat maka akan muncul benjolan-benjolan bulat di daerah itu. Dipercaya jumlah bulatan-bulatan itu adalah jumlah anak kita kelak.
4. Bercak putih di kuku ada yang suka
Kuku sering terlihat ada bercak putih. Bagi anak SD zaman dulu, hal itu sudah menjadi bahasan yang bisa membuat heboh satu kelas. Sebab bercak putih di kuku diartikan ada yang suka atau naksir.
5. Tunjuk makam harus gigit jari
Sebagian masyarakat masih meyakini bahwa menunjuk nisan atau makam dengan jari telunjuk merupakan tindakan yang kurang sopan. Namun di zaman dulu, untuk menyampaikan makna itu justru dikemas dengan sebuah mitos. Jika ada yang secara sengaja atau tidak disengaja menunjuk makam, maka jari telunjuknya harus segera digigit agar jarinya tidak membusuk atau hilang.
Nah itulah mitos-mitos yang sempat dipercaya saat zaman SD. Kalau sekarang, apakah masih juga percaya?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pemerintah Perpanjang Kenaikan HET Beras Premium untuk Jaga Stok di Pasaran
Advertisement
Ribuan Wisatawan Saksikan Pawai Ogoh-Ogoh Rangkaian Hari Raya Nyepi d Badung Bali
Advertisement
Berita Populer
- Antisipasi Cuaca Ekstrem, Masyarakat DIY Diminta Memangkas Pohon
- Kenakalan Remaja Marak saat Ramadan, Disdikpora DIY Minta Sekolah Ikut Mengawasi
- Warga Binaan Lapas Wirogunan Ikut Berpuasa dan Tadarus Al-Qur'an di Bulan Ramadan
- Dampingi Para Wirausahawan Muda, Pemkot Jogja Gelar Home Business Camp
- Ada Eks Hakim Terjerat Kasus Narkoba Jadi PNS di Pengadilan Tinggi DIY, Ini Dia Orangnya
Advertisement
Advertisement