Advertisement

Selain Gaya Hidup Tak Sehat, Obesitas Anak Bisa Karena Kelainan Genetik

Tri Indah Lestari (ST22)
Senin, 06 Maret 2023 - 11:27 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Selain Gaya Hidup Tak Sehat, Obesitas Anak Bisa Karena Kelainan Genetik Ilustrasi balita. - Reuters

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Dokter spesialis anak konsultan endokrinologi dr Frida Soesanti SpA(K) mengatakan selain gaya hidup tak sehat, obesitas pada anak bisa disebabkan kelainan genetik. Hal itu seperti kasus yang terjadi pada bayi usia 16 bulan asal Bekasi, Jawa Barat.

Menjabat sebagai Sekretaris Unit Kerja Endokrinologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Frida menyatakan bayi dengan bobot 27 kilogram itu termasuk kasus ekstrem dan jarang ditemukan.

Advertisement

Menurutnya kemungkinan besar faktornya ialah kelainan genetik selain faktor makanan seperti susu kental manis. Biasanya obesitas akibat kelainan genetik atau gangguan hormonal disertai gejala lain yang tidak normal.

Contohnya saja kelainan genetik Prader Willi Syndrome ditandai dengan nafsu makan yang sangat besar, kelebihan hormon kortisol, atau kekurangan hormon tiroid yang juga bisa menyebabkan obesitas, dan diikuti gejala lain seperti kelainan mata atau jantung.

Baca juga: Awal Tahun, Kunjungan Wisman ke Jogja Anjlok

“Umumnya obesitas karena kelainan genetik atau hormonal, tidak disertai peningkatan tinggi badan. Jadi, anaknya pendek, tetapi, gemuk. Sementara pada anak yang kelebihan berat badan, tinggi badannya juga bertambah," kata Frida.

Ia menambahkan kasus obesitas akibat faktor internal relatif kecil bila dibandingkan dengan faktor eksogen atau faktor dari lingkungan luar, termasuk penerapan gaya hidup tidak sehat.

Gaya hidup tidak sehat bisa berawal dari orang tua yang membiarkan anak makan berlebihan dan mengonsumsi makanan tinggi kalori secara berlebihan tanpa adanya aktivitas fisik.

“Ada pandangan dari keluarga bahwa anak gendut itu lucu. Padahal, kalau kita tahu konsekuensinya, anak obesitas itu tidak ada lucu-lucunya sama sekali,” kata Frida.

Nyatanya seseorang dengan obesitas memiliki konsekuensi jangka panjang diantaranya memicu komplikasi serius seperti diabetes tipe 2, kolesterol tinggi, hingga perlemakan hati yang datang lebih dini.

“Obesitas menyebabkan peradangan di sel-sel tubuh secara terus menerus yang berujung munculnya berbagai penyakit kronis,” ujarnya.

Frida menekankan tidak ada faktor tunggal penyebab maupun satu jenis makanan yang menyebabkan obesitas. Prinsipnya segala sesuatu yang dikonsumsi mesti diimbangi dengan energi yang dikeluarkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pemerintah Pastikan Tidak Impor Bawang Merah Meski Harga Naik

News
| Kamis, 25 April 2024, 13:57 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement