Advertisement

Begini Cara Jepang Ajak Warga Mau Pungut Sampah

Lajeng Padmaratri
Sabtu, 25 Februari 2023 - 22:07 WIB
Lajeng Padmaratri
Begini Cara Jepang Ajak Warga Mau Pungut Sampah Ilustrasi sampah di jalanan. / Unsplash

Advertisement

Harianjogja.com, TOKYO—Negara Jepang sudah terkenal dengan gaya hidup bersih dan kebiasaan mereka membersihkan sampah di mana saja, termasuk dalam ajang Piala Dunia 2022 lalu usai menonton tim nasional mereka berlaga.

Menariknya, negara itu juga punya aktivitas tertentu yang bisa meningkatkan minat warga untuk mau membersihkan sampah. Lewat SpoGomi, Jepang mengajak warganya untuk memungut sampah di sekitar mereka.

Advertisement

Melansir Oddity Central, SpoGomi merupakan istilah kombinasi dari sport atau olahraga dan gomi yang artinya sampah. Kegiatan ini merupakan kompetisi populer dengan tim yang terdiri dari 3-5 orang yang mencoba memungut sampah paling banyak dengan kualitas terbaik dalam jangka waktu tertentu.

Jepang baru-baru ini mengumumkan akan menjadi tuan rumah Piala Dunia SpoGomi pertama pada November 2023 mendatang. Nantinya, tim dari seluruh dunia menjelajahi jalanan Tokyo untuk mencari sampah untuk diambil.

Setiap tim yang terdiri dari tiga pemain akan memiliki waktu 60 menit untuk mengumpulkan sampah terbanyak dari area yang ditentukan sambil mencoba memilahnya dengan benar ke dalam kantong berkode warna untuk setiap jenis, seperti limbah yang dapat dibakar, plastik yang dapat didaur ulang, kaleng logam, dan sebagainya.

Saat waktunya habis, sampah akan ditimbang dan diperiksa untuk penyortiran yang tepat, dan tim dengan sampah terbanyak menang. Dalam kasus seri, pemenang ditentukan oleh kualitas sampah, dengan poin diberikan berdasarkan jenis. Puntung rokok memenangkan poin terbanyak.

Ada peraturan yang jelas, mulai dari peraturan keselamatan seperti dilarang memungut sampah di dekat jalan raya atau rel kereta api hingga peraturan sportivitas seperti menghormati peraturan tim lain.

Semua peserta mengenakan sarung tangan yang memungkinkan mereka mengambil hampir semua jenis sampah tanpa kotor, serta penjepit untuk mengambil sampah dari posisi berdiri. Di awal kompetisi, mereka semua meneriakkan “Memungut sampah itu olahraga!” sebelum berlari ke area yang ditentukan. Di akhir waktu yang telah ditentukan, semua peserta kembali ke garis awal untuk ditimbang dan diperiksa hasil tangkapannya.

Tim pemenang biasanya menerima sertifikat atau piala dari penyelenggara, dan mungkin hadiah kecil dari sponsor. Tapi SpoGomi sebenarnya bukan tentang hadiah. Peserta hanya menikmati sifat kompetitif olahraga, bekerja sebagai tim, menghabiskan waktu berharga di luar ruangan dan, yang tak kalah pentingnya, menjaga kebersihan kota mereka.

“Kami percaya mengumpulkan sampah di kota-kota penting karena telah terjadi peningkatan tajam dalam jumlah sampah di lautan di seluruh dunia, jadi sebaiknya kita mengumpulkan sampah itu sebelum masuk ke laut karena jauh lebih sulit untuk membersihkannya jika sudah tercemar," kata Takayasu Udagawa, petugas pengawas Piala Dunia SpoGomi pertama.

Piala Dunia SpoGomi perdana ini terdengar seperti cara yang bagus untuk mendorong orang menjaga kebersihan ruang publik, tetapi dalam hal aspek kompetitif, ada sedikit keraguan tentang tim mana yang akan menang. Lagi pula, orang Jepang terkenal suka membersihkan diri ke mana pun mereka pergi. Sejak Piala Dunia sepak bola pertama yang diikuti oleh tim nasionalnya (Prancis, 1998), penggemar Jepang telah mengejutkan dunia dengan ritual pasca-pertandingan mereka memungut sampah dari tribun dan meninggalkannya dalam kondisi bersih.

Lalu ada fakta bahwa Jepang menemukan SpoGomi dan telah mengadakan kontes lokal sejak 2008. Olahraga baru ini berkembang sangat cepat, dan hari ini ratusan kompetisi diselenggarakan setiap tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Oddity Central

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Lowongan Kerja: Kementerian PUPR Akan Buka 6.300 Formasi CPNS dan 19.900 PPPK, Ini Rinciannya

News
| Sabtu, 20 April 2024, 06:17 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement