Advertisement

Stop Kekerasan! Begini Cara Mengajari Anak Agar Tidak Memukul Teman

Bernadheta Dian Saraswati
Sabtu, 25 Februari 2023 - 20:07 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Stop Kekerasan! Begini Cara Mengajari Anak Agar Tidak Memukul Teman Ilustrasi anak-anak - Reuters

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Tidak hanya orang dewasa saja yang bisa terlibat kekerasan. Anak-anak kecil atau balita pun bisa melakukan hal serupa. 

Hanya saja, mereka melakukan hal itu hanya karena konteks bermain dan belum mengerti plus minusnya bagi lawannya. 

Advertisement

Balita yang suka memukul perlu diberi pemahaman sejak dini agar tidak mengulanginya kembali. Menurut Alodokter, reaksi Bunda saat melihat Si Kecil memukul adalah kunci perubahan kebiasaannya.

Simak beberapa panduan di bawah ini agar si kecil yang masih balita berhenti memukul:

1. Hindari menggunakan kekerasan

Memukul, mencubit, atau melakukan tindakan fisik apa pun yang termasuk kekerasan pada anak justru akan membuatnya semakin agresif. Untuk memberi pelajaran pada Si Kecil, cobalah melakukannya dengan cara yang lembut, seperti memeluknya dengan tenang seraya menasihatinya, meskipun dengan tegas.

2. Jauhkan dari anak-anak lain

Apabila memungkinkan, jauhkan Si Kecil dari anak-anak lain ketika Bunda melihat ia memukul karena mainannya direbut. Untuk mengalihkan perhatiannya, Bunda bisa mengarahkan ia ke mainan lain.

Namun, jika Si Kecil yang mengambil mainan anak lain, sebaiknya hindarkan ia dari mainan tersebut agar ia tahu bahwa bersikap kasar membuatnya tidak mendapatkan apa pun.

3. Ajak minta maaf

Mintalah Si Kecil untuk meminta maaf apabila ia telah memukul temannya. Meski ia menolak atau tidak tulus, setidaknya Bunda sudah mencoba menanamkan kebiasaan baik.

Si Kecil mungkin belum bisa membayangkan dirinya ada di posisi anak yang dipukulnya. Namun, sikap terpuji ini perlahan-lahan akan meresap dalam dirinya dan membuat ia menyadari konsekuensi dari tindakannya.

4. Diskusikan tindakannya

Saat Si Kecil sudah merasa tenang, ajak ia berdiskusi tentang alasannya melakukan pemukulan seraya menasihatinya dengan lembut tapi tegas. Misalnya dengan mengatakan, “Dipukul itu sakit. Menyakiti orang lain itu tidak baik.”

Bunda juga bisa menjelaskan kepada Si Kecil bahwa emosi sesekali itu tidak apa-apa, tetapi ada batasan untuk tidak sampai memukul, apalagi menyakiti teman.

5. Ajarkan untuk menggunakan tangan dengan baik

Bunda perlu memberikan banyak waktu untuk memeluk, membelai, atau memijat Si Kecil agar ia belajar untuk menggunakan tangan dengan cara lembut. Mungkin jika ia ingin mulai memukul, Bunda dapat mengalihkannya, misalnya dengan gerakan “Tos!”

6. Berikan konsekuensi bila mengulangi perbuatannya

Memberikan hukuman tidak harus berupa kekerasan. Ada banyak cara lain yang bisa Bunda lakukan sebagai konsekuensi atas tindakan Si Kecil. Misalnya, Bunda bisa mengurangi waktunya bermain bersama mainan favoritnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

BKKBN-TNI AD Kolaborasi Membangun Sumber Air Bersih Guna Turunkan Stunting

News
| Kamis, 25 April 2024, 18:27 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement