Advertisement
Stop Kekerasan! Begini Cara Mengajari Anak Agar Tidak Memukul Teman

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Tidak hanya orang dewasa saja yang bisa terlibat kekerasan. Anak-anak kecil atau balita pun bisa melakukan hal serupa.
Hanya saja, mereka melakukan hal itu hanya karena konteks bermain dan belum mengerti plus minusnya bagi lawannya.
Advertisement
Balita yang suka memukul perlu diberi pemahaman sejak dini agar tidak mengulanginya kembali. Menurut Alodokter, reaksi Bunda saat melihat Si Kecil memukul adalah kunci perubahan kebiasaannya.
Simak beberapa panduan di bawah ini agar si kecil yang masih balita berhenti memukul:
1. Hindari menggunakan kekerasan
Memukul, mencubit, atau melakukan tindakan fisik apa pun yang termasuk kekerasan pada anak justru akan membuatnya semakin agresif. Untuk memberi pelajaran pada Si Kecil, cobalah melakukannya dengan cara yang lembut, seperti memeluknya dengan tenang seraya menasihatinya, meskipun dengan tegas.
2. Jauhkan dari anak-anak lain
Apabila memungkinkan, jauhkan Si Kecil dari anak-anak lain ketika Bunda melihat ia memukul karena mainannya direbut. Untuk mengalihkan perhatiannya, Bunda bisa mengarahkan ia ke mainan lain.
Namun, jika Si Kecil yang mengambil mainan anak lain, sebaiknya hindarkan ia dari mainan tersebut agar ia tahu bahwa bersikap kasar membuatnya tidak mendapatkan apa pun.
3. Ajak minta maaf
Mintalah Si Kecil untuk meminta maaf apabila ia telah memukul temannya. Meski ia menolak atau tidak tulus, setidaknya Bunda sudah mencoba menanamkan kebiasaan baik.
Si Kecil mungkin belum bisa membayangkan dirinya ada di posisi anak yang dipukulnya. Namun, sikap terpuji ini perlahan-lahan akan meresap dalam dirinya dan membuat ia menyadari konsekuensi dari tindakannya.
4. Diskusikan tindakannya
Saat Si Kecil sudah merasa tenang, ajak ia berdiskusi tentang alasannya melakukan pemukulan seraya menasihatinya dengan lembut tapi tegas. Misalnya dengan mengatakan, “Dipukul itu sakit. Menyakiti orang lain itu tidak baik.”
Bunda juga bisa menjelaskan kepada Si Kecil bahwa emosi sesekali itu tidak apa-apa, tetapi ada batasan untuk tidak sampai memukul, apalagi menyakiti teman.
5. Ajarkan untuk menggunakan tangan dengan baik
Bunda perlu memberikan banyak waktu untuk memeluk, membelai, atau memijat Si Kecil agar ia belajar untuk menggunakan tangan dengan cara lembut. Mungkin jika ia ingin mulai memukul, Bunda dapat mengalihkannya, misalnya dengan gerakan “Tos!”
6. Berikan konsekuensi bila mengulangi perbuatannya
Memberikan hukuman tidak harus berupa kekerasan. Ada banyak cara lain yang bisa Bunda lakukan sebagai konsekuensi atas tindakan Si Kecil. Misalnya, Bunda bisa mengurangi waktunya bermain bersama mainan favoritnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kaesang Akui Privilege Anak Jokowi Daya Tarik Jadi Ketua Umum PSI
Advertisement

Tiket Gratis Masuk Ancol, Berlaku Bagi Pengunjung Tak Bawa Kendaraan Bermotor
Advertisement
Berita Populer
- Word Tourism Day, Dispar DIY Ajak Sektor Bisnis dan Kampus Kunjungi Sentra Ekraf
- DPC PDI Perjuangan Jogja Gembleng Ribuan Kader Pejuang Pemenangan Pemilu 2024
- Fathoni Senang, Berobat Jadi Efisien dengan Layanan Antrean Online
- Pemkot Jogja Raih 12 Penghargaan Keterbukaan Informasi Badan Publik 2023
- Sumur Bor Dilaporkan Banyak yang Rusak, Ini Tanggapan Pemda DIY
Advertisement
Advertisement