Kenali Gejala Tumor Otak dari Mengantuk hingga Hilang Kesadaran
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Tumor otak merupakan salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia.
Tumor itu terjadi ketika sel-sel di otak berkembang biak dan tumbuh dengan cara yang tidak normal dan tidak terkendali.
Advertisement
Menurut American Association of Neurological Surgeons, ada lebih dari 150 tumor otak yang berbeda, diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama: Tumor otak primer dan metastatik.
Menurut Mayo Clinic, beberapa tumor otak bersifat jinak dan non-kanker, sedangkan beberapa tumor otak bisa bersifat ganas. Tumor yang dimulai dan tumbuh di otak disebut tumor otak primer.
Ini berbeda dengan tumor yang menyebar ke otak dari bagian lain dalam tubuh, disebut juga tumor otak sekunder.
Gejala tumor otak mungkin berbeda, tergantung lokasi tumornya, kata National Health Services (NHS) Inggris.
Namun, beberapa gejala umum termasuk sakit kepala, kejang, terus menerus merasa mual, muntah, dan mengantuk.
Termasuk juga terjadi perubahan mental atau perilaku, seperti masalah ingatan atau perubahan kepribadian, kelemahan atau kelumpuhan progresif di satu sisi tubuh, dan masalah penglihatan atau bicara
Para peneliti di University of California, San Francisco (UCSF) menjelaskan, pasien tumor otak cenderung mengembangkan beban gejala neurologis yang signifikan dan progresif pada minggu-minggu terakhir kehidupan.
"Kantuk atau kehilangan kesadaran adalah salah satu gejala yang paling sering dilaporkan pada minggu-minggu terakhir kehidupan pasien tumor otak.“ papar laporan itu.
Kelesuan, kebingungan, dan pembalikan malam/siang seringkali merupakan tanda-tanda awal dari penurunan tingkat kesadaran. Pada akhirnya, pasien mengalami koma yang dalam dalam beberapa hari terakhir.
Seperti yang telah dibahas, ada lebih dari 150 jenis tumor otak. Namun, glioblastoma dikatakan sebagai kanker otak primer paling agresif pada orang dewasa.
Glioblastoma adalah kanker yang berasal dari pertumbuhan sel di otak atau sumsum tulang belakang, jelas Mayo Clinic.
"Glioblastoma tumbuh dengan cepat dan dapat menyerang serta menghancurkan jaringan sehat. Glioblastoma terbentuk dari sel yang disebut astrosit yang mendukung sel saraf. Glioblastoma dapat terjadi pada usia berapa pun," jelas badan kesehatan tersebut.
Jika Anda mencurigai adanya tumor di otak atau melihat adanya perubahan neurologis, periksakan diri Anda ke profesional perawatan kesehatan, sebaiknya ahli saraf.
Pemeriksaan neurologis, CT scan kepala, MRI otak, PET scan otak atau biopsi adalah beberapa cara untuk mendeteksi tumor otak.
Karena tumor otak dan kanker cenderung tidak menyebar, mereka tidak memiliki stadium seperti kanker lainnya. Namun, pengobatan dini adalah kunci untuk bertahan hidup.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Kritisi Anggaran Pemkot Jogja Terkait Penanganan Sampah, Dewan : Terlalu Njagakke Pusat
- Empat Pelaku Penganiayaan di Jambusari Sleman Masih Diburu Polisi
- Kapanewon Gamping Sleman Bentuk Satgas Pengelolaan Sampah
- Santer Kabar Ratusan Kader Membelot, Begini Penjelasan DPD PAN Sleman
- Pemkab Tegaskan Tak Ada Penyertaan Modal kepada Aneka Dharma untuk Proyek ITF Bawuran
Advertisement
Advertisement