Mirip Drakor Move to Heaven, Gadis Ini Punya Pekerjaan Bersihkan Bekas Darah Orang Meninggal
Advertisement
Harianjogja.com, SINGAPURA—Qasrina, gadis berusia 18 tahun di Singapura menyandang pekerjaan yang tidak biasa. Sebagai trauma cleaner, ia bertugas membantu membersihkan bekas darah di kamar orang yang baru saja meninggal.
Jika Anda pernah menonton drama Korea Selatan berjudul 'Move to Heaven', maka lebih mudah membayangkan pekerjaan Qasrina. Pasalnya, tokoh-tokoh di serial drama tersebut punya pekerjaan membersihkan tempat kejadian perkara (TKP) atau kamar yang ditinggalkan orang meninggal.
Advertisement
Selain di Korea Selatan, jasa ini juga diminati di Singapura. Petugas trauma cleaning akan membersihkan kamar, rumah, maupun barang peninggalan orang meninggal. Biasanya, jasa ini dibutuhkan oleh orang-orang yang tinggal sendirian yang kemudian meninggal dunia atau disebut lonely death.
Dalam video yang diunggah Mosg.tv, Qasrina bercerita bahwa pekerjaan itu ia mulai secara tidak sengaja pada tiga tahun yang lalu. Ia mengaku hanya membantu ayahnya yang sudah menekuni pekerjaan itu lebih dulu sejak 2015. Saat usianya masih 15 tahun, Qasrina menawarkan diri kepada ayahnya untuk membantu membersihkan darah orang meninggal karena ayahnya sedang tidak punya asisten.
Qasrina (kiri) bersama ayahnya saat menjadi trauma cleaner. - Tangkapan layar Mosg.tv
"Saat kemudian saya mengikuti ayah saya untuk pertama kalinya, saya terkejut karena banyak sekali darah, bahkan ada belatung," tutur Qasrina seperti dalam video yang dikutip Sabtu (10/2/2023). "Saya hanya terdiam, tapi ayah saya meminta saya untuk bersikap profesional karena keluarga yang ditinggalkan sedang ada di sana."
Gadis berjilbab itu tambah kebingungan ketika ayahnya berkata bahwa mereka kekurangan alat dan ia harus pergi membelinya. Qasrina pun merasa harus membersihkan bekas darah itu sendirian selama menunggu sang ayah kembali.
Setelah meyakinkan diri, ia mulai membersihkan tempat tidur dan menghapus bekas darah dari kamar orang meninggal itu. Usai ayahnya kembali, sang ayah terkejut karena gadis itu telah menyelesaikan separuh pekerjaan. Sejak saat itu, Qasrina menjadi trauma cleaner dadakan pada usia yang masih sangat belia.
Jika Anda mengira bahwa seharusnya polisi yang melakukan pekerjaan ini, hal itu tidak selalu terjadi. Qasrina menjelaskan bahwa polisi juga biasanya akan memanggil trauma cleaner usai mereka mengidentifikasi jenazah.
Qasrina mengaku banyak teman sekolahnya merasa takjub pada keberaniannya. Sebagai seorang perempuan, ia juga sering ditanyai apakah dia tidak jijik melihat darah.
"Saya jijik, tapi ya tidak apa-apa, itu normal. Mereka juga tanya apakah saya melihat belatung dan kecoak di sana, ya tentu saja, tapi kan saya pakai APD [alat pelindung diri]," jelasnya.
Mulanya, pekerjaan ini ia lakukan bersama ayahnya dua kali sebulan. Namun, akhir-akhir ini pemesanan meningkat sehingga mereka harus bekerja setiap pekan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Mosg.tv
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pemerintah Inggris Dukung Program Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Pilkada Bantul: TPS Rawan Gangguan Saat Pemungutan Suara Mulai Dipetakan
- BPBD Bantul Sebut 2.000 KK Tinggal di Kawasan Rawan Bencana Longsor
- Dua Bus Listrik Trans Jogja Senilai Rp7,4 Miliar Segera Mengaspal
- Akan Dipulangkan ke Filipina, Begini Ungkapan Mary Jane Veloso
- Lima Truk Dam Asal Jogja Buang Sampah ke Saptosari Gunungkidul, Sopir Diamankan Polisi
Advertisement
Advertisement