Advertisement

Tidak Bisa Dimatikan, Lampu SMA Ini Terus Menyala Selama Hampir Dua Tahun

Lajeng Padmaratri
Sabtu, 28 Januari 2023 - 20:47 WIB
Lajeng Padmaratri
Tidak Bisa Dimatikan, Lampu SMA Ini Terus Menyala Selama Hampir Dua Tahun Ribuan lampu sekolah di Massachusetts, Amerika Serikat tidak bisa dimatikan selama hampir dua tahun. / Oddity Central

Advertisement

Harianjogja.com, WILBRAHAM—Ada salah satu sekolah di Massachusetts, Amerika Serikat yang lampunya tidak bisa dimatikan selama hampir dua tahun. Saat ini, mereka masih mengupayakan bagaimana agar ribuan lampu itu bisa mati, karena beban tagihan listrik yang membengkak.

Sekolah Menengah Regional Minnechaug di Massachusetts itu tidak dapat mematikan sistem lampu pintarnya sejak Agustus 2021 akibat sistem perangkat lunak yang berjalan gagal.

Advertisement

Satu dekade yang lalu, sekolah itu memilih untuk memasang sistem lampu pintar dengan tujuan untuk menghemat uang dan energi. Namun, tidak ada yang pernah membayangkan bahwa suatu hari, 7.000 lampu yang menerangi kompleks pendidikan yang luas itu akan menyala terus menerus, hingga memeras sekolah dalam bentuk tagihan listrik.

Lampu di sekolah pinggiran Springfield di Kota Wilbraham ini telah menyala terus-menerus dengan kecerahan penuh sejak pertengahan 2021. “Kami sangat sadar bahwa ini membebani pembayar pajak dalam jumlah yang signifikan,” kata Aaron Osborne, asisten pengawas keuangan di Hampden-Wilbraham Regional School District dikutip dari Oddity Central. “Dan kami telah melakukan semua yang kami bisa untuk menyelesaikan masalah ini.”

Meski demikian, masalah itu rupanya begitu sulit dipecahkan hingga bertahun-tahun lamanya. Perusahaan yang memasang sistem pencahayaan pintar tidak berpikir untuk menyertakan skelar lampu fisik sejak awal. Sebagai gantinya, mereka mengandalkan perangkat lunak untuk mengontrol 7.000 bola lampu.

Ketika perangkat lunak itu gagal pada Agustus 2021, sistem itu membuat seluruh lampu terus menyala dan tidak bisa dimatikan. Akhirnya, sekolah menghubungi perusahaan yang memasangnya, namun justru menemui hal lain yang lebih rumit.

5th Light, perusahaan yang memasang sistem tersebut, ternyata berpindah tangan beberapa kali selama dekade terakhir hingga sekarang dimiliki oleh perusahaan lain bernama Reflex Lighting. Mereka juga tidak memiliki akses ke perangkat lunak yang mereka gunakan pada proyek khusus ini lagi. Jadi satu-satunya cara untuk memperbaiki masalah adalah dengan mengganti perangkat keras, seperti server, papan kontrol pencahayaan, dan lain sebagainya.

Pandemi Covid-19 sempat membuat sekolah kesulitan mendapatkan suku cadang yang bisa difungsikan untuk mematikan ribuan lampu di sekolah itu. Perbaikan yang seharusnya dilakukan pada awal 2022 jadi tertunda hingga saat ini. “Meskipun kami berharap perbaikan ini akan terpenuhi, kami tentu saja skeptis. Untuk saat ini, lampunya masih macet,” kata pejabat sekolah.

Walaupun sistem lampu pintar itu menggunakan lampu pijar dan lampu LED yang sangat efisien, 7.000 lampu di seluruh sekolah menengah masih mengonsumsi banyak energi. Sulit untuk memperkirakan berapa banyak uang pembayar pajak yang harus dikeluarkan untuk membuat mereka tetap beroperasi tanpa henti selama 17 bulan, tetapi tentu saja jumlahnya lumayan. 

Namun, kini masalah itu akan segera teratasi. Paul Mustone, presiden Reflex Lighting Group, mengatakan bahwa masalah tersebut akhirnya akan diperbaiki bulan depan. “Akan ada tombol override jarak jauh sehingga ini tidak akan terjadi lagi,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Oddity Central

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Prabowo: Kesejahteraan Rakyat Saat Ini Didahulukan Daripada Kekuatan Pertahanan Negara

News
| Kamis, 26 September 2024, 00:17 WIB

Advertisement

alt

Melihat Destinasi Wisata Stroberi di Kaki Rinjani, Selalu Ramai Pengunjung

Wisata
| Selasa, 24 September 2024, 11:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement