Advertisement

Viral di Indonesia, Lato-lato Ternyata Dilarang di Amerika Serikat dan Mesir, Ini Alasannya

Mia Chitra Dinisari
Selasa, 10 Januari 2023 - 20:17 WIB
Budi Cahyana
Viral di Indonesia, Lato-lato Ternyata Dilarang di Amerika Serikat dan Mesir, Ini Alasannya Lato-lato - JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Permainan lato-lato sedang menjadi tren di kalangan anak-anak, remaja hingga dewasa, dan menjadi viral di Indonesia ternyata dilarang di Amerika Serikat dan Mesir. 

Permainan berbentuk bola yang diadu hingga memunculkan suara khas itu, kini terdengar di berbagai pelosok daerah terutama taman bermain. Pada akhir 1960-an lato-lato atau yang disebut clackers, begitu viral di AS.

Advertisement

Pada awal 70-an, ratusan pembuat mainan telah menjual jutaan clacker di seluruh dunia. Clackers memiliki desain yang mirip dengan boleadoras, senjata pilihan untuk gaucho (koboi Argentina) yang mencoba menangkap guanaco (hewan yang terlihat seperti llama).

Mainan bisa terbuat dari kayu atau logam. Namun, yang terbuat dari plastik akrilik keras, dapat pecah saat terkena benturan dan menjadi pecahan peluru.

Di AS, FDA yang dulu memiliki wewenang untuk melindungi orang dari bermain dengan hal-hal konyol yang salah melalui undang-undang tahun 1966 memaksa mereka untuk melarang mainan yang mengandung bahaya bahan kimia, mudah terbakar, atau radioaktivitas.

BACA JUGA: Mengintip Gaji Karyawan Mixue, Gerai Es Krim Murah yang Viral

Tiga tahun kemudian, kewenangan tersebut diperluas di bawah Child Protection and Toy Safety Act yang melarang penjualan mainan yang dianggap berbahaya.

Sementara itu, di Mesir, lato-lato yang juga disebut sisi balls juga dilarang. Polisi Mesir telah meluncurkan tindakan keras terhadap pedagang kaki lima yang menjual mainan anak-anak populer yang oleh pihak berwenang dianggap menghina presiden negara itu Abdel Fattah al-Sisi.

The clackers, yang telah menjadi mode mainan terbaru di Mesir, telah dijuluki "pendulum Sisi" atau lebih populer dianggap seperti "buah zakar Sisi".

Pemerintah setempat bahkan pada 2017 lalu pernah menangkap puluhan 41 permainan itu dan menyita 1.403 lato-lato.

Kementerian Pendidikan telah memerintahkan para guru untuk menyita anak-anak dari siswa yang bermain dengan mereka di sekolah-sekolah milik negara. Sisi balls viral pada 2013 dan pada 2017 dilarang di negara tersebut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pembangunan Jalan Sumbu Kebangsaan IKN Capai 80 Persen

News
| Sabtu, 27 April 2024, 07:37 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement