Advertisement
Dirayakan Setiap 2 Januari, Ini Sejarah Hari Introvert Sedunia
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA -Tanggal 2 Januari merupakan Hari Introvert di seluruh dunia. Hari Introvert Sedunia diakui sebagai hari untuk memahami banyak introvert di seluruh dunia dengan lebih baik. Hari para introvert merayakan dengan membiarkan mereka sendirian dan memberi mereka ruang yang mereka butuhkan.
Introvert lebih suka lingkungan yang tenang dan keterlibatan sosial yang terbatas dan paling bahagia di perusahaan mereka sendiri. Hari Introvert Sedunia dihidupkan oleh psikolog Jerman populer dan penulis e-book gratis “Happily Introvert Ever After,” Felicitas Heyne.
Advertisement
BACA JUGA : Ini Tips untuk Si Introvert Supaya Punya Teman Lebih
Pada tanggal 20 September 2011, Heyne menulis postingan blog berjudul "Inilah Mengapa Kita Membutuhkan Hari Introvert Sedunia" di situs webnya "iPersonic".
Artikel inilah yang memulai sejarah Hari Introvert Sedunia yang pertama. Dalam artikel tersebut, dia mengatakan bahwa sudah saatnya kesadaran dunia dipertajam terhadap kekhasan para introvert. Dia menyoroti beberapa diskriminasi yang dihadapi introvert karena sifat tertutup mereka dan mengeluhkan rendahnya apresiasi terhadap introvert oleh masyarakat umum.
Heyne menyarankan agar Hari Introvert Sedunia dibuat dan dirayakan pada tanggal 2 Januari, tanggal yang dia pilih karena para introvert di seluruh dunia menarik napas dalam-dalam secara kolektif di akhir maraton liburan yang melelahkan yang dimulai dengan Natal dan berakhir pada Tahun Baru.
Psikiater Swiss Carl Gustav Jung adalah salah satu orang pertama yang mendefinisikan introversi sebagai konsep dalam konteks psikologis. Dalam bukunya tahun 1921, "Jenis Psikologis," dia berteori bahwa setiap manusia terbagi dalam dua kategori - introvert atau ekstrovert - dan membandingkan introvert dengan dewa Yunani kuno Apollo, yang menyoroti pemahaman.
BACA JUGA : Benarkah Penyuka Pantai Orang Ekstrovert
Dia mengklaim bahwa introvert fokus pada dunia internal refleksi, mimpi, dan penglihatan, yang dapat membuat mereka tidak tertarik untuk bergabung dengan aktivitas orang lain. Sejak itu, semakin banyak psikolog yang mengembangkan teori yang lebih luas tentang introvert dan introversi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pengetatan Perjalanan Dinas Luar Negeri Bisa Hindari Kegiatan Muspra bagi Negara
Advertisement
Wisata Air Panorama Boyolali Jadi Favorit di Musim Libur Natal
Advertisement
Berita Populer
- Puluhan Gedung Sekolah di Bantul Butuh Perbaikan, Rata-rata Kerusakan Atap Bangunan
- Jadi Santa Claus, Bek Kanan PSS Sleman Phil Ofosu Ayeh Beri Hadiah Anak-anak Kompleks Perumahan
- Profil Almarhum Guru Besar Filsafat Pancasila UGM Profesor Kaelan, Usulkan Revitalisasi Negara Kebangsaan
- 3 Wisatawan Terseret Ombak di Pantai Parangtritis, Berhasil Diselamatkan
- Siagakan Ratusan SPKLU di Rest Area dan SPKLU Mobile, PLN Berikan Kenyamanan Pemudik Natal dan Tahun Baru di Jateng DIY
Advertisement
Advertisement