Burung Ini Pecahkan Rekor Dunia Setelah Terbang 11 Hari Nonstop
Advertisement
Harianjogja.com, WELLINGTON—Burung Godwit barangkali tidak banyak dikenal orang, namun ia telah menorehkan ‘prestasi’ karena memecahkan rekor dunia setelah terbang selama 11 hari tanpa henti.
Burung yang melakukan perjalanan migrasi jarak jauh itu menempuh jarak sejauh 13.560 kilometer. Jaraknya ini hampir setara dengan jarak antara Indonesia dan Amerika Serikat.
Advertisement
Setiap musim gugur, jutaan burung bermigrasi terbang ke langit untuk perjalanan yang panjang dan penuh risiko untuk menghindari hawa dingin yang akan datang. Mereka bermigrasi untuk mencari makan dan berkembang biak. Sudah banyak dari mereka yang menempuh jarak yang mengesankan lebih dari 10.000 kilometer.
Namun demikian, tahun ini seekor burung kecil melampaui semua ekspektasi dalam proses migrasi itu dengan menempuh jarak 13.560 kilometer tanpa henti. Pencapaian itu membuatnya mencetak rekor Guinness baru.
Data yang tercatat menunjukkan bahwa Godwit ekor belang berusia lima bulan lepas landas pada 13 Oktober dari lahan basah Delta Yukon Kuskokwim di Alaska, mengikuti rute reguler melintasi Samudra Pasifik ke Kaledonia Baru dan melalui Laut Tasman, sebelum membuat belokan 90 derajat yang tidak terduga yang membuatnya mengarah ke Tasmania daripada Selandia Baru.
Diketahui, burung itu mengambil jalan memutar yang tidak biasa yang dapat merenggut nyawa burung itu. Entah apa alasannya, pada satu titik selama perjalanannya yang melelahkan, burung kecil itu mengambil jalan memutar kecil yang membuatnya menambahkan tambahan 500 kilometer dari rencana perjalanan awalnya.
Kemampuan terbang itu mengesankan, apalagi Godwit tidak bisa hinggap di air untuk mencari makan selama perjalanan panjang itu. Peneliti burung dari Birdlife Tasmania, Eric Woehler menuturkan burung pencicit ekor pendek dapat hinggap di air dan mencari makan, namun tidak demikian bagi para burung Godwit.
“Jika godwit mendarat di air, itu mati. Ia tidak memiliki jaring di kakinya, ia tidak memiliki cara untuk keluar dari air. Jadi jika jatuh ke air karena kelelahan, atau cuaca buruk memaksanya ke permukaan laut, ya sudah [burung akan mati],” jelasnya.
Para ilmuwan melacak rekor penerbangan Godwit dengan bantuan pelacak kecil yang beratnya hanya 5 gram. Kemajuan teknologi telah memungkinkan para peneliti untuk melacak spesies burung sekecil itu tanpa membahayakan mereka, karena menambahkan bobot apa pun yang signifikan pada makhluk yang beratnya hanya antara 300 dan 400 gram seperti Godwit dapat membahayakan nyawanya.
Woehler memperkirakan bahwa burung itu kehilangan setengah atau lebih dari berat tubuhnya, selama penerbangan terus-menerus selama 11 hari. Namun, burung itu berhasil mencapai daratan kering dengan aman, menetapkan rekor Guinness baru untuk penerbangan burung jarak jauh.
Rekor sebelumnya telah ditetapkan pada tahun 2020 oleh Godwit berekor lainnya yang telah menempuh jarak 12.000 km dalam 11 hari. Meski demikian, hingga kini para ilmuwan belum memahami bagaimana burung seperti Godwit berekor belang dapat menavigasi jarak yang begitu jauh tanpa henti dan tanpa tersesat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Oddity Central
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
30 Orang Meninggal Dunia Saat Berebut Bagi-Bagi Makanan Gratis di Nigeria
Advertisement
Mulai 1 Januari 2025 Semua Jalur Pendakian Gunung Rinjani Ditutup
Advertisement
Berita Populer
- Gereja HKTY Ganjuran Bantul Gelar Empat Kali Misa Natal, Ini Jadwalnya
- KAI Tambah 1.400 Perjalanan Saat Libur Natal dan Tahun Baru
- Perumda PDAM Tirtamarta Gelar Wayang Kulit Lakon Wahyu Pulung Warih
- Incar Mahasiswa, Kasus Penipuan Penggelapan Paling Banyak Terjadi di Sleman
- Pusat Oleh-Oleh Diharapkan Mampu Tumbuhkan Ekonomi Jogja
Advertisement
Advertisement