Advertisement

Bolehkah Memakan Makanan Kedaluwarsa?

Lajeng Padmaratri
Kamis, 08 September 2022 - 22:47 WIB
Bhekti Suryani
Bolehkah Memakan Makanan Kedaluwarsa? Ilustrasi/JIBI - Solopos

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Baru-baru ini, sebuah lembaga survei menyebut jika banyak warga Singapura yang mengonsumsi makanan kedaluwarsa. Lalu, apakah hal itu akan berefek pada tubuh dalam jangka waktu yang panjang?

Mengutip Channel News Asia, sebuah lembaga survei online bernama Etiq mengadakan survei literasi gizi yang melibatkan individu yang berusia 18 dan 64 tahun di Singapura. Hasilnya, secara umum, sekitar 74% responden sudah memiliki pemahaman literasi gizi yang baik.

Advertisement

“Berdasarkan pengalaman saya yang telah bekerja dengan orang banyak untuk meningkatkan kesehatan mereka, sekitar 50% warga Singapura paham akan dasar-dasar nutrisi, tetapi 50% sisanya memiliki pemahaman yang sangat minim tentang makanan dan fungsi-fungsinya bagi tubuh kita," kata direktur pelaksana perusahaan konsultasi nutrisi, Health Can Be Fun, Fiona Chia.

Dalam survei itu juga ditemukan bahwa lebih dari setengah warga Singapura atau 59% tidak masalah jika mereka memakan makanan kemasan yang sudah kedaluwarsa.

BACA JUGA: Cara Bersihkan Usus Besar Secara Alami, Bisa Dilakukan di Rumah

Dari jumlah ini, 34% dapat melakukannya jika makanan tersebut hanya melewati 1-3 hari tanggal kedaluwarsa, sementara 14% responden masih akan memakan makanan tersebut walaupun telah lewat tanggal kedaluwarsa selama satu minggu. Lalu, 11% sisanya akan memakan makanan yang sudah melewati lebih dari seminggu sejak tanggal kedaluwarsa.

Menurut Kepala Pemasaran Etiqa, Shirley Tan, ada beberapa alasan mengapa warga Singapura tetap mengonsumsi makanan yang sudah kedaluwarsa itu. Pertama, mereka mungkin tidak menyadari efek samping dari mengonsumsi makanan yang kedaluwarsa itu.

“Hanya sedikit yang menyadari implikasi kesehatan dari mengonsumsi makanan yang sudah kedaluwarsa. Seperti yang diperingatkan oleh para ahli kesehatan, memakan makanan kaleng yang kedaluwarsa membawa infeski dari Clostridium botulinum, yang merupakan bakteri yang dapat menyebabkan kelumpuhan dan kematian," terangnya.

Kedua, mereka mungkin menilai makanan yang mereka konsumsi dari penampilan luarnya saja. Ketiga, mereka juga mungkin tidak mengetahui perbedaan antara tanggal ‘kedaluwarsa’ dengan ‘baik sebelum dan ‘digunakan sebelum’.

"Makanan yang telah melewati tanggal kedaluwarsa, tidak boleh dikonsumsi sama sekali," tuturnya.

Melansir Canadian Institute of Food Safety, merupakan tanggung jawab bisnis makanan untuk memastikan bahwa makanan yang diberikan kepada pelanggan aman untuk dikonsumsi. Untuk melakukan ini, protokol keamanan pangan yang tepat harus selalu dipatuhi dan diikuti, termasuk memastikan bahwa makanan tidak rusak atau kadaluarsa.

Informasi mengenai best before atau baik dikonsumsi sebelum, tanggal kemasan dan tanggal kedaluwarsa adalah kunci untuk mengetahui makanan apa yang aman untuk disiapkan dan disajikan, dan mana yang harus dibuang. Berbagai jenis penanda tanggal pada kemasan digunakan tergantung pada produknya.

Informasi best before pada paket makanan menyatakan kapan masa pakai makanan yang tahan lama berakhir. Menurut lembaga tersebut, masa pakai yang tahan lama berarti "jumlah waktu yang diantisipasi bahwa produk makanan yang belum dibuka, bila disimpan dalam kondisi yang sesuai, akan mempertahankan kesegaran, rasa, nilai gizi, atau kualitas lain yang diklaim oleh produsen."

Tanggal ini memberi tahu konsumen bahwa produk yang belum dibuka masih berkualitas tinggi hingga tanggal tertentu. Kuncinya tergantung pada bagaimana penyimpanan produk ini dengan benar. Ini berarti bahwa kesalahan dalam mematuhi pedoman penanganan dan penyimpanan produk tertentu akan mempengaruhi kualitasnya hingga tanggal best before.

Hal ini juga berarti tanggal best before tidak berlaku lagi jika kemasan makanan dibuka. Untuk dicatat, tanggal best before juga tidak sama dengan tanggal kedaluwarsa.

Sementara itu, jika makanan telah melewati tanggal kedaluwarsa, berarti makanan itu harus dibuang dan tidak dikonsumsi. Sebab, makanan kemasan itu sudah tidak lagi memiliki komposisi nutrisi yang terdapat dalam label usai tanggal kedaluwarsa lewat.

Selain dua tanggal itu, ada satu lagi tanggal yang sering mengecoh, yaitu tanggal pengemasan. Tanggal pengemasan ditampilkan pada makanan kemasan eceran dengan masa pakai yang tahan lama selama 90 hari atau kurang.

Tanggal pengemasan, atau tanggal "packaged on" harus ditampilkan bersamaan dengan masa pakai yang tahan lama. Masa pakai yang tahan lama dapat berupa tanggal best before atau jumlah hari di mana produk akan mempertahankan kesegarannya.

Tujuan tanggal pengemasan, dikombinasikan dengan informasi masa pakai yang tahan lama, adalah untuk memberi tahu pengguna berapa lama produk yang belum dibuka akan mempertahankan kesegarannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Setelah Lima Hari, 2 Wisatawan yang Berenang di Zona Hahaya Pangandaran Ditemukan Tewas

News
| Rabu, 24 April 2024, 20:07 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement