Advertisement
Kutu Juga Hidup di Rambut Kemaluan, Begini Cara Mengatasinya...
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-Rambut kepala yang penuh kutu sangat mengganggu kenyamanan dan penampilan. Namun tidak hanya di rambut kepala, kutu juga bisa hidup di rambut kemaluan.
Binatang-binatang kecil ini akan membuat area kemaluan terasa gatal. Hal itu membuat kita ingin segera menggaruknya.
Advertisement
Dilansir dari website Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski), kutu kemaluan merupakan istilah umum dari parasit Phthirus pubis. Kutu kemaluan berukuran panjang 1-2 mm dan terlihat berbentuk seperti kepiting. Phthirus pubis ini menghisap darah sebagai cara ia bertahan hidup.
Penularannya paling sering dari aktivitas seksual sehingga digolongkan pula sebagai infeksi menular seksual. Kutu kemaluan juga bisa berpindah melalui sisir, seprai, selimut, handuk, atau pakaian yang terkontaminasi. Orang yang memiliki infeksi menular seksual banyak yang memiliki kutu kemaluan.
Baca juga: Cara Hilangkan Kutu Beras
Kutu rambut kemaluan tidak dapat diatasi dengan obat kutu biasa yang tersedia di apotek atau toko obat. Biasanya dokter akan meresepkan obat-obat seperti berikut ini:
1. Permetrin, obat berbentuk krim yang cara pemakaiannya cukup dioleskan ke area yang terkena dan cuci bersih setelah 10 menit.
2. Lindane, pengobatan ini biasanya diresepkan hanya bila perawatan lainnya tidak berhasil. Karena cukup keras, lindane tidak disarankan untuk wanita hamil atau menyusui, bayi atau anak kecil, dan orang lanjut usia.
3. Ivermektin (Stromectol), obat ini adalah obat minum. Hindari mengonsumsi obat ini tanpa resep dari dokter, karena dosis biasanya ditentukan oleh berat badan, kondisi medis, dan respon terhadap pengobatan.
Dilansir dari hellosehat, banyak cara yang bisa dilakukan untuk pengobatan kutu kemaluan di rumah. Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi kutu kelamin:
1. Hindari berbagi pakaian, seprai, handuk dengan siapa pun yang memiliki kutu kelamin.
2. Kontak seksual harus dihindari hingga perawatan selesai dan berhasil.
3. Saat didiagnosis memiliki kutu kelamin, Anda harus menginformasikan pasangan seksual agar pengobatan juga bisa segera dilakukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Anggota DPR RI Sebut Perlu Ada Honor untuk Pengambil Sampah Rumah Tangga di Jogja
- BPBD DIY Mewaspadai Lonjakan Pembuangan Sampah ke Sungai Imbas TPA Piyungan Ditutup
- Warga Terluka Saat Berdesak-desakan Buang Sampah di Depo Purawisata Jogja
- Ramai Aksi Lempar Sampah ke Truk, Pemkot Jogja Sebut Kesadaran Warga untuk Buang Sampah Tinggi
- Kebutuhan Internet di Tiga Sektor Ini Terbesar di DIY
Advertisement
Advertisement