Advertisement
Awas! Ini Efek Buruk Jika Malas Mandi Rutin

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Survei menunjukkan bahwa orang dapat pergi berminggu-minggu tanpa mandi sebelum mereka mulai mengeluarkan bau tidak sedap, tetapi ini tidak berarti mereka harus melakukannya.
Ada sejumlah risiko dimana orang tidak mandi secara teratur. Tetapi masalah utamanya adalah bakteri.
Advertisement
Ketika orang tidak mandi tiga hingga empat hari di antara waktu mandi, mereka berisiko mengumpulkan bercak-bercak hitam pada kulit bersisik, yang dapat menyebabkan infeksi jamur atau bakteri.
Bercak ini terdiri dari sel kulit mati, kotoran, dan keringat, yang dapat memicu jerawat, atau memperburuk kondisi yang sudah ada sebelumnya, seperti psoriasis, dermatitis, dan eksim.
Dokter Michele Green, dokter kulit kosmetik yang berbasis di New York City, menjelaskan bahwa beberapa orang perlu mandi lebih sering daripada yang lain, tergantung seberapa sering mereka berolahraga.
Dokter Green mengatakan selain baunya, Anda juga perlu memperhatikan sejumlah masalah kulit yang berbeda, seperti jerawat, iritasi, peningkatan kondisi kulit yang ada, dan bahkan bertahun-tahun atau infeksi jamur.
“Jerawat terbentuk ketika ada penyumbatan dan peradangan pada folikel sebaceous, tidak hanya di wajah tetapi juga di dada dan punggung.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Bahas Isu Jual-Beli Pulau Bersama Komisi II DPR RI, Menteri ATR/Kepala BPN Tegaskan Tanah di Indonesia Tidak Bisa Dimiliki Asing
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Perpustakaan Kota Jogja Kini Buka hingga Malam Hari, Ini Jadwalnya
- Kementerian ATR/BPN Bantah Isu 2026 Tanah Tak Bersertifikat Diambil Negara, Dirjen PHPT: Itu Tidak Benar
- Libur Panjang 1 Sura, Penumpang KA Jarak Jauh di Daop 6 Jogja Melonjak 20 Persen
- Sambut Positif Putusan MK Terkait Pemisahan Pemilu Nasional dan Lokal, KPU DIY: Kurangi Beban Teknis
- Kelurahan Kadipaten Jogja Gencarkan Penggunaan Biopori Demi Kurangi Sampah Organik
Advertisement
Advertisement