Advertisement
Pakar: 70 Persen Orang yang Alami Pendarahan Otak Mengeluh Sakit Kepala

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Direktur Utama Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) Mursyid Bustami mengatakan 70 persen pengidap pendarahan otak memiliki keluhan sakit kepala.
Mursyid melanjutkan, stroke pendarahan terjadi karena adanya pecah pembuluh darah di otak akibat tekanan yang tinggi pada pembuluh darah.
Advertisement
"Tekanan tinggi pada pembuluh darah membuat sudah ada potensi untuk bocor atau pecah dan pada waktu tertentu tekanannya meningkat tidak kuat lagi menahan sehingga pembuluh darah itu pecah sehingga mengganggu fungsi otak di sekitarnya," tuturnya lewat konferensi pers virtual, Jumat (24/9/2021).
Lebih lanjut, dia menjelaskan gejala lainnya dari pengidap pendarahan otak adalah tiba-tiba merasa pusing dan badan mengalami lemas secara mendadak.
Bahkan, 70 persen pengidap stroke pendarahan mengeluhkan sakit kepala diikuti dengan 60 persen mengalami penurunan kesadaran.
"Ada gejala lain kelemahan dari anggota gerak kemudian ada juga yang mengalami kejang banyak juga gejala yang lain," tuturnya.
Selain itu, dia memastikan pendarahan otak tidak berkaitan atau disebabkan saat menjalankan program vaksinasi Covid-19.
Pada Kamis (23/9/2021) warganet ramai menyebut penyebab Tukul Arwana mengalami perdarahan otak atau stroke perdarahan lantaran melakukan vaksinasi Covid-19.
Dia menjelaskan, vaksinasi yang dilakukan oleh pria bernama asli Tukul Riyanto ini tidak berkaitan sebagai penyebab pendarahan otak yang menimbulkan kericuhan di media sosial pada Kamis (23/9/2021).
“Tidak ada hubungan antara stroke perdarahan dengan vaksin Covid-19 apapun merek vaksinnya,” katanya dalam konferensi pers virtual, Jumat (24/9/2021).
Dokter spesialis saraf ini pun menambahkan secara ilmiah tidak ada kaitan antara efek vaksin Covid-19 dengan stroke perdarahan, penyakit yang membuat Tukul Arwana harus dilarikan ke rumah sakit.
“Secara ilmiah tidak ada hubungan antara stroke perdarahan dengan vaksin Covid-19,” katanya.
Dia menjelaskan, perdarahan otak kebanyakan terjadi pada orang dengan hipertensi. Kondisi ini terjadi akibat pembuluh darah tidak kuat menahan tekanan darah yang tinggi sehingga pecah dan mengganggu bagian otak.
Sebagian kasus membutuhkan tindakan operasi untuk mengambil bekuan darah dan mengurangi tekanan otak di sekitar perdarahan.
Dia juga menyarankan untuk mencegah perdarahan otak maka perlu kontrol kondisi hipertensi, diabetes, dan faktor risiko lain secara rutin. Gaya hidup sehat juga berpengaruh, seperti istirahat yang cukup, makan makanan bergizi, dan olahraga rutin.
Untuk diketahui, Komedian dan juga presenter televisi, Tukul Arwana saat ini tengah dirawat di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional atau RS PON, Jakarta sejak dilarikan ke rumah sakit tersebut selepas Magrib, Rabu (22/9/2021), sekitar pukul 18.00 WIB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Polisi Tangkap Sejumlah Orang Mengaku Wartawan yang Memeras Warga
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Operasi Patuh Progo di Jogja Segera Dimulai, Ini Sasaran Pelanggaran yang Ditindak
- Baru Diluncurkan, Koperasi Desa Merah Putih Sinduadi Dapat Ratusan Pesanan Sembako
- DIY Bakal Bentuk Sekber Penyelenggara Haji-Umroh, Upayakan Direct Flight dari Jogja ke Makkah
- Sasar 2 Terminal di Gunungkidul, Kegiatan Jumat Bersih Jangan Hanya Seremonial Semata
- Dibuka Mulai 14 Juli, Sekolah Rakyat SMA di Bantul Tampung 200 Siswa dari Keluarga Miskin Ekstrem
Advertisement
Advertisement