UAS dan Istrinya Berfoto dengan Cak Nun, Warganet Baper dengan Gandengan Tangannya
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Sosok Ustaz Abdul Somad (UAS) menjadi salah satu pendakwah yang cukup disorot publik. Tak hanya ceramahnya, kehidupan pribadinya juga turut disorot, termasuk unggahan di media sosialnya.
Baru-baru ini, UAS mengunggah foto saat dirinya berkunjung ke salah satu pendakwah dan budayawan, Emha Ainun Najib atau kerap disapa Cak Nun.
Advertisement
Tak datang sendirian, ia berkunjung bersama sang istri yang baru dinikahinya beberapa waktu lalu. Dalam foto yang diunggah tampak UAS beserta istri berpose menghadap kamera berjajar dengan Cak Nun juga beserta istrinya.
Melihat foto tersebut, warganet pun salah fokus dengan gandengan tangan UAS dan sang istri. Mereka bergandengan tangan erat sehingga membuat publik memuji dan baper.
"Perbedaan pengantin baru dan lama," ujar warganet sambil diimbuhi emoji tertawa.
"Gandengan terus tad," tambah yang lain.
"Masya Allahh jangan dilepas ustadz...," tulis warganet.
"Masya Allah Ustadz... Jomblo meronta-ronta," timpal lainnya.
Perlu diketahui, ini adalah pertemuan perdana antara UAS dan Cak Nun. Pada keterangan foto yang disampaikan, UAS ternyata mengidolakan sejak lama sosok budayawan Cak Nun.
Ia menulis bahwa mengenal sosok Cak Nun sejak tahun 1996 lewat dosen Tasauf di IAIN Sultan Syarif Kasim.
"Tasauf itu tidak meninggalkan dunia, tetap terkenal tapi sederhana seperti Emha Ainun Najib, kata Pak Nazaruddin dosen tasauf saya di IAIN Sultan Syarif Kasim. Sejak saat itu aku mencari-cari berita tentangnya, Tahun 1998 aku ke Mesir, kawanku punya buku-bukunya kubaca diantaranya Slilit sang Kyai," jelasnya.
Lebih lanjut ustaz Abdul Somad mengungkapkan kekagumannya akan sosok Cak Nun pun tak luntur hingga saat ini. Ia mengaku kerap mengikuti acara Cak Nun melalui saluran YouTube.
Setelah sempat tertunda, ustaz Abdul Somad kemudian bercerita akhirnya bisa bertemu dengan Cak Nun di Jombang.
"Ternyata pertemuan di sini yang tertulis di Lauhul-Mahfuzh. Banyak hikmah. Duduk dan makan di rumah ibunda tempat beliau dibesarkan hingga 1966," ujarnya.
"Panjang cerita beliau, sepanjang jalan kenangan. Tentang pagar-pagar yang membiarkan diri dilompati seenaknya. Tentang sosok yang disangkakan jauh dari rasa takut, tapi pada hakikatnya amat sangat ketakutan. Perpisahan tak mampu menghentikan kami, karena doa tetap menyertai," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Puncak Arus Mudik Liburan Natal Diprediksi Terjadi pada 24 Desember
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Bencana Hidrometeorologi, Pemkab Gunungkidul Segera Tetapkan Status Siaga
- Prediksi Cuaca BMKG, Seluruh Wilayah DIY Diguyur Hujan Lebat 3 Hari ke Depan
- Liga 1 Besok, PSS Jamu PSBS Biak, Ini Head to Head Kedua Tim
- KPU Bantul Mulai Mendistribusikan Undangan Nyoblos di Pilkada
- KPU Bantul Pastikan Pemilih Tidak Memenuhi Syarat Telah Dicoret dari DPT
Advertisement
Advertisement