Advertisement
Mewarisi Kenangan, Menonton Kisah Batik 100 Tahun Lalu

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Menyambut Hari Batik dan merawat kecintaan terhadap batik, Elok Setia Wardani penggagas Lawasan Batik memproduksi film dokumenter berjudul Mewarisi Kenangan.
Episode 2 film dokumenter ini ditayangkan bertepatan dengan Hari Batik Nasional, 2 Oktober 2020 di akun Instagram @lawasanbatik serta kanal Youtube @lawasanbatik.
Film dokumenter berdurasi 13 menit, berisi kisah ketekunan seorang pengusaha batik dari Jogja, bernama Raden Haji Bilal Atmojoewana yang mendirikan sebuah firma batik sejak 1912.
Episode ke-2 lebih banyak mengulas tentang karya-karya batik kuno lengkap dengan dokumentasi foto, label dan katalog batik tempo dulu. Serta kisah generasi penerusnya. Episode ke-1 telah di rilis Bulan Juli 2020.
“Tujuan produksi film ini adalah, menigkatkan kecintaan dan pemahaman masyarakat kepada batik dengan cara kekuatan bercerita [storytelling],” kata Elok Setiawardani dalam rilis yang diterima Harian Jogja, Senin (5/10/2020).
Dengan kekuatan cerita, diharapkan batik akan menjadi bahan perbincangan, serta sumber inspirasi untuk terus berkarya, melahirkan ide segar dari semua kalangan, termasuk generasi milennial. Sehingga batik menjadi industri kerajinan yang mampu beradaptasi dan bertahan bahkan di kala pandemi Covid-19.
“Film ini diharapkan bisa melengkapi dokumentasi sejarah batik Indonesia. Batik adalah proses sehingga perlu banyak literasi atau sumber dokumentasi dibalik goresan mahakarya adiluhung sebuah batik,” katanya.
BACA JUGA: Laptop Harga 6 Jutaan Terbaik, Mulai Axioo Mybook Hingga Acer Aspire
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Stok Gas Melon di Kulonprogo Baru Terserap 3%
- Kadin Menilai Tenaga Kerja dari Gunungkidul Terbaik Se-DIY, Ini Alasannya
- Sepekan, Merapi Luncurkan 236 Guguran Lava
- Pemkab Temukan Data Baru, Ternyata Hari Jadi Gunungkidul Bukan 27 Mei
- Salah Lempar Kursi ke Pengendara Motor, Pria di Gunungkidul Ini Nyaris Dimassa
Advertisement
Advertisement