Advertisement

Ngalor Ngidul Ngetan Ngulon, Warganet Ini Ajarkan Cara Mengetahui Arah Mata Angin di Jogja

Nina Atmasari
Jum'at, 03 Juli 2020 - 12:47 WIB
Nina Atmasari
Ngalor Ngidul Ngetan Ngulon, Warganet Ini Ajarkan Cara Mengetahui Arah Mata Angin di Jogja Tangkapan layar twitter

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA-- Seringkali kita dihadapkan situasi saat harus mencari alamat. Ada beragam cara yang bisa dilakukan untuk mempermudah kita mencari lokasi sebuah alamat.

Saat ini sudah ada teknologi komunikasi berupa google map yang memudahkan. Namun, seringkali saat mencari alamat, kita kehilangan arah dan tidak menemukan lokasi yang kita cari.

Advertisement

Solusinya adalah bertanya pada warga sekitar. Warga yang ditanya ini bisa siapa saja yang kita temui di jalan. Kebanyakan warga di Jogja akan dengan senang hati menunjukkan lokasi jika mereka mengetahuinya. Ini adalah bentuk keramahan warga Jogja.

Baca juga: Bangunan di Depan Stasiun Tugu Ini Bikin Warganet Penasaran, Ada yang Punya Kenangan?

Namun bertanya pada warga setempat tidak selalu mulus. Salah satu contohnya adalah kebiasaan sejumlah warga di Jogja yang menunjukkan alamat dengan arah angin. Padahal, sebagai orang asing di lokasi tersebut, kadang kita tidak memahami arah angin setempat.

Seorang warganet membagikan cara untuk memahami arah angin saat berada di Jogja. Cara ini rupanya mengandalkan tanda-tanda yang ada di wilayah Jogja.

Trik ini dibagikan oleh seorang warganet di akun twitter bernama @PenjahatGunung. Warganet yang menuliskan nama pemiliknya di bio dengan Agung Wahyu dan tinggal di Jogja ini telah memiliki 41,9 ribu pengikut.

Baca juga: Artis Zaskia Adya Mecca Melahirkan Anak Kelimanya di Sleman

Ia menulis sebuah thread yang terdiri sejumlah utas. "Cara mengetahui arah mata angin di Jogja," tulisnya sebagai judul thread, dikutip Jumat (3/7/2020).

Agung mengungkapkan seringkali saat bertanya alamat pada orang di Jogja, kita akan diberi petunjuk ke lokasi menggunakan acuan arah mata angin. Tentu saja sebagai orang asing, kita akan kebingungan memahaminya.

"Pernah ga kalian waktu di Jogja dikasih petunjuk menuju suatu lokasi pake acuan arah mata angin?

Wanita: Mas kalo mau ke Terminal Giwangan lewat mana?
Pria : Walah, gampang mbak. Dari sini mbak lurus ketimur, ketemu lampu merah nanti keselatan, nanti ditimur jalan.
Wanita: (emoji wajah pusing)".

Untuk memahaminya, ia menekankan hal dasar yang harus dipahami, yakni arah mata angin.

"Tapi sebelum lanjut, kalian harus hapal dulu arah mata angin dalam bahasa jawa, karena ini super duper basic, kalo kamu masih bingung membedakan, nanti bakal susah juga kedepannya.

Rumus 4N :
Ngalor/Lor = Utara
Ngetan/Etan = Timur
Ngidul/Kidul = Selatan
Ngulon/Kulon = Barat," tulisnya.

Selain itu, ia juga menyebutkan sejumlah patokan yang sering dipakai warga untuk menandai sebuah tempat.

"Selain itu juga harus tau patokan yang sering banget dipake masyarakat lokal :

Bangjo = Lampu merah
Prapatan = Perempatan
Protelon/pertelon = Pertigaan
Dronjongan = Turunan
Gepuro/Gapuro = Gapura kampung
Wit = Pohon
Mlebu = Masuk
Cakruk = Pos ronda
Plang = Tanda penunjuk"

Selanjutnya, untuk mengetahui arah angin, tanpa menggunakan kompas, ia menunjukkan caranya. Pertama, adalah dengan melihat Gunung Merapi yang berada di kawasan utara Jogja.

"Hal yang paling simpel dan semua orang Jogja lakukan ketika buta arah adalah mencari "Gunung Merapi"
Ketika badanmu mengarah ke Gunung Merapi, berarti kamu sedang melihat kearah utara.," jelasnya.

Cara lain mencari arah angin adalah dengan melihat matahari. Tentu saja, matahari terbit di timur dan tenggelam di barat.

"Selanjutnya apabila kamu gabisa liat Gunung Merapi, kamu bisa lihat arah matahari.
Matahari terbit dari timur dan tenggelam di barat.
Misal ketika kamu menghadap ke arah matahari di pagi hari, brarti kamu sedang menghadap kearah timur."

Cara lain lagi yakni mencari ara dengan bayangan sekitar. Ini hanya bisa dilakukan ketika cahaya matahari cukup.

"Mencari arah dengan bayangan sekitar.
Contoh :
Asumsikan gambar ini di ambil di jam 2 siang, bisa di lihat arah bayangan mereka menuju kearah kita, dan matahari ada di belakang punggung mereka. Oleh karena itu bisa dipastikan kameramen nya menghadap kearah barat.
Paham?".

Ada pula cara dengan melihat jika ada bangunan masjid di dekat lokasi tersebut. Ada hal yang perlu diingat saat melihat masjid.

"Gunakan arah kiblat masjid.
Ketika kamu berada di dekat masjid, coba lihat arah kiblatnya. Ingat kiblat arahnya barat laut, tapi anggep aja itu arah barat.
Ketika kamu menghadap kiblat :
- Tangan kananmu adalah utara
- Tangan kirimu adalah selatan
- Belakangmu adalah timur."

Wilayah di Jogja juga dimudahkan dengan ruas jalan-jalan utama yang rata-rata lurus sesuai arah mata angin, meski ada beberapa yang serong. Ia pun memberikan contohnya.

"Kebetulan jalan jalan besar yang ada di Jogja ini arah nya rata rata lurus sesuai arah mata angin, kalo ga membujur utara-selatan ya barat-timur, hanya beberapa jalan aja yang dia agak serong arah jalannya
Jalan yg arahnya utara-selatan :
- Ringroad barat
- Jl Kabupaten
- Jl Magelang
- Jl Monjali
- Jl Kaliurang
- Jl Gejayan
- Jl Seturan
- Ringroad timur
- Jl Gedong kuning
- Jl Veteran
- Malioboro
- Jl Tamansiswa
- Jl Hos Cokroaminoto
- Jl Imogiri
- Jl Bantul
- Jl Parangtritis
- dll"

Jalan yg arahnya barat-timur
- Ringroad utara
- Jl Selokan mataram
- Jl Colombo
- Jl Jogja-Solo sampai tembus Jl. Godean
- Jl Kusumanegara sampai tembus Jl. Wates
- Jl. Wonosari
- Jl MT Haryono (Jokteng kulon) sampai tembus Jl Perintis kemerdekaan (XT Square)
-Ringroad selatan".

Elevasi jalan juga bisa dijadikan salah satu patokan, meski tidak berlaku di beberapa tempat.

"Lanjuttt..... Elevasi suatu jalan.
Kalo kamu ngrasa jalan yang kamu lalui semakin menurun (walaupun nurunnya dikit) berarti kamu sedang menuju kearah selatan.
Karena di sisi utara ada Gunung Merapi, dan di selatan ada Pantai Parangtritis, itulah kenapa sisi utara lebih tinggi.
Tapi soal elevasi jalan, itu ga semua berlaku, karena bentang alam di pinggir kota Jogja berbeda beda."

Benda lain yang juga bisa dijadikan patokan adalah rel kereta api dan selokan mataram. Di Kota Jogja, rel kereta api dan selokan mataram memanjang dari barat ke timur. Jika menemui rel atau selokan matara, bisa menjadikannya patokan arah mata angin.

"Berpatokan pada rel kereta selokan mataram.
Yogyakarta dibelah oleh rel kereta dan selokan mataram yang arahnya barat-timur. Jadi misal ketika kita sedang menyebrangi rel kereta, berarti kita sedang menuju ke arah utara/selatan."

Ia juga memberikan tutorial cara memahami petunjuk arah yang diberikan warga Jogja. Di bagian akhir, ia mengungkapkan awalnya pasti akan bingung, tetapi nanti lama-kelamaan akan hafal. Menurutnya, ilmu ini akan berguna saat mendapatkan jodoh orang jogja.

"Kira kira seperti itulah kompas alam dan pembacaan arah khas kota Jogja. Ketika awal masuk Jogja pasti bingung sama petunjuk arah yang diberikan oleh warga lokal, tapi ga masalah, nanti lama kelamaan hafal kok. Semoga nanti misal dpt jodoh orang Jogja, kalian ga buta sama arah," tulisnya menutup therad.

Rupanya, penjelasan yang diunggah pada Rabu (2/7/2020) ini menarik perhatian warganet. Dalam sehari, lebih dari 2,1 ribu warganet membagikan ulang dan 5,3 warganet menyukainya.

Macam-macam komentar diberikan oleh warganet.

"Kalo ada yg pernah main ke bukit bintang/watu amben, coba perhatiin, sisi utara jogja agak lebih tinggi daripada selatan. Buktinya sungai sungai besar yg terkenal di jogja ngalirnya ke selatan wkwkwkwk," tulis @bangsat_____.

Ada pula cerita lucu warganet bernama akun @xnxaw. "Dulu diingetin kalo mau pulang patokanya ngalor ke arah merapi tp kalo malem merapinya ga keliatan, akhirnya ke musholla pas kesasar buat cari arah barat. Jebul abis dipake berdua sajadahnya, dari yg mau pulang ke Maguwo malah nyasar nyampe Goa Selarong,".

"20 tahun tinggal dijogja ttp gabisa dan ttp buta arahh," tambah akun @Annasuha_Cahya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement