Advertisement

Psikolog Soroti Pentingnya Ruang Aman Digital untuk Anak

Newswire
Rabu, 26 November 2025 - 18:07 WIB
Maya Herawati
Psikolog Soroti Pentingnya Ruang Aman Digital untuk Anak Anak/anak menonton tayangan melalui gadget. / Ilustrasi Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTARuang aman digital berperan besar dalam melindungi anak dan perempuan dari risiko kekerasan online. Psikolog klinis Phoebe Ramadina menekankan perlunya literasi digital yang menyeluruh agar pengguna muda mampu mengidentifikasi tanda-tanda ancaman.

"Orangtua dapat membekali anak dan perempuan dengan pemahaman tentang batasan pribadi, etika berkomunikasi, serta cara mengenali tanda-tanda perilaku berbahaya seperti grooming, cyberbullying, atau eksploitasi," katanya, di Jakarta, Rabu (26/11/2025).

Advertisement

Lulusan Universitas Indonesia itu juga menyampaikan pentingnya orang tua mengajari anak untuk berempati, menerapkan etika, dan menghargai perbedaan agar tidak menjadi pelaku kekerasan di ruang digital.

Dia mencontohkan, orang tua bisa mengajari anak untuk menerapkan etika dalam menggunakan media sosial, termasuk di antaranya tidak menyampaikan komentar negatif, tidak ikut menyebarkan foto orang lain tanpa izin, dan menghindari perundungan.

"Penting untuk memastikan penggunaan perangkat digital yang bisa dikontrol oleh orangtua seperti (lewat) pengaturan privasi, pengawasan orang tua yang sesuai usia, serta (melakukan) diskusi terbuka tentang risiko online tanpa menghakimi," katanya.

Phoebe mengatakan bahwa platform digital juga bisa dijadikan sebagai sarana untuk menghadirkan ruang aman, termasuk di antaranya bagi perempuan dan anak.​​​​​​

Fitur pelaporan, moderasi konten, dan edukasi keamanan bisa disediakan di platform digital untuk mendukung upaya pencegahan dan penanganan kekerasan.

Phoebe mengemukakan bahwa hingga saat ini masih banyak perempuan korban kekerasan yang tidak melapor karena takut pada ancaman pelaku, merasa tergantung pada pelaku secara ekonomi, malu atau takut disalahkan, kurang mendapat dukungan sosial, serta kurang percaya pada sistem hukum yang berlaku.

Anak-anak yang mengalami kekerasan banyak pula yang tidak melaporkan tindak kekerasan yang dilakukan kepada mereka karena takut, tidak tahu, dan tidak memahami mekanisme pelaporan maupun pengaduan.

Dalam kondisi yang demikian, menurut Phoebe, platform digital bisa dihadirkan guna membantu perempuan dan anak yang membutuhkan ruang aman untuk menceritakan masalah mereka dan mengakses dukungan yang mereka perlukan.

Menurut dia, hadirnya ruang aman dan fasilitas pelaporan yang mudah diakses dapat mendorong orang untuk melaporkan perkara kekerasan dan mencari bantuan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

Kemnaker Pastikan UMP 2026 Diumumkan Sebelum 31 Desember

Kemnaker Pastikan UMP 2026 Diumumkan Sebelum 31 Desember

News
| Rabu, 26 November 2025, 17:57 WIB

Advertisement

Selandia Baru Bangun Wisata Alam yang Sehat dan Inklusif

Selandia Baru Bangun Wisata Alam yang Sehat dan Inklusif

Wisata
| Rabu, 26 November 2025, 16:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement