Advertisement
Saat Merasa Mengalami Ciri Ganguan Jiwa, Dokter Sarankan Segera Konsultasi

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Masyarakat diminta untuk segera melakukan konsultasi kepada dokter spesialis kedokteran jiwa (psikiatri) jika merasa mengalami ciri gangguan jiwa seperti skizofrenia dan gangguan bipolar (GB). Hal ini diutarakan dokter spesialis kedokteran jiwa dr. Ashwin Kandouw, Sp.KJ.
"Sangat penting untuk seorang penderita Skizofrenia maupun GB bisa cepat terdiagnosis dan mendapatkan penanganan medis yang tepat oleh personel medis yang kompeten," kata Ashwin, Jumat (25/7/2025).
Advertisement
Selain itu mendapatkan pengobatan terbaik dan termutakhir, menjalani pengobatan dengan teratur agar gejala bisa sebanyak-banyaknya terkendali dan sebisa mungkin tidak mengalami kekambuhan
Ashwin mengatakan skizofrenia merupakan gangguan mental berat yang bersifat kronis dan memengaruhi pikiran perasaan dan perilaku penderita. Gangguan pikiran pada penderita bisa berupa kekacauan proses pikir yang terlihat melalui cara bicara yang kacau.
Isi pikiran pasien juga nampak sebagai waham yaitu keyakinan yang salah dan tidak sesuai dengan realita yang ada tetapi diyakini oleh penderita.
Gangguan pun perasaan bisa berupa penumpulan emosi atau bahkan mood yang kacau. Sementara pada gangguan perilaku biasanya berupa perilaku yang kacau, bahkan bisa agresif.
Sering juga ada gangguan persepsi panca indera berupa halusinasi, yaitu adanya persepsi panca indera tanpa ada sumber rangsangnya.
Sedangkan gangguan bipolar merupakan gangguan mood atau suasana perasaan. Penderita bipolar akan mengalami mood yang berubah-ubah secara ekstrem dari kutub manik ke kutub depresi dan juga sebaliknya.
Beberapa gejala yang muncul pada fase manik seperti rasa gembira dan rasa percaya diri yang berlebihan, banyak sekali ide yang datang secara bersamaan, merasakan peningkatan tenaga dan semangat yang berlebihan.
Sedangkan pada fase depresi, gejalanya berupa rasa sedih yang berlebihan dan sulit dikendalikan, kesulitan mengambil keputusan, kecenderungan melukai diri sendiri bahkan ingin mengakhiri hidup.
Kedua gangguan jiwa itu, katanya, cukup berbeda namun punya beberapa kesamaan seperti mengalami gangguan keseimbangan kimia otak, bersifat kronis artinya perjalanan penyakitnya lama, bersifat kambuhan, artinya ada saat gejala bisa berkurang tapi juga ada saatnya bisa kambuh lagi.
"Semakin cepat penderita mendapatkan pertolongan medis yang tepat maka hasil pengobatannya juga akan jauh lebih baik. Sebaliknya, semakin lambat penderita mendapat pertolongan medis maka peluang untuk pulih pun semakin berkurang," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Agenda Wisata di Jogja Pekan Ini, 26-31 Juli 2025, Bantul Creative Expo, Jogja International Kite Festival hingga Tour de Merapi 2025
Advertisement
Berita Populer
- Truk Boks Seruduk Tronton Sedang Berhenti di Jalan Daendels Kulonprogo, Dua Orang Terluka
- JCW Desak Kejati DIY Tetapkan Tersangka Korupsi Pengadaan Bandwidth dan Sewa DRC Sleman
- Viral Sejumlah Pengendara Ayunkan Senjata Tajam di Pandak, Ini Tanggapan Polres Bantul
- Pemkab Bantul Tak Keberatan PSIM Jogja Gunakan SSA, Tapi Izin Resmi Baru Diberikan Bila Asesmen Kelaikan Stadion dan Pengaturan Penonton Telah Dipenuhi
- Polisi Dalami Temuan Mayat di Bawah Jembatan Glagah Kulonprogo, Ponsel dan Motor Diamankan
Advertisement
Advertisement