Advertisement
Insan Musik Jogja Diajak Peka dengan Urusan Royalti

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Menghadirkan Pongki Barata sebagai narasumber, komunitas musik Jogja 90’s menyuguhkan temu wicara yang mengangkat seputar royalti.
Dibalut dalam acara bertajuk Jogja 90’s Rasan-Rasan Royalti Oh Royalti Nasibmu Kini yang berlangsung di Djoyo Kitchen Sleman, Minggu (23/2/2025), Pongki menekankan pentingnya pemusik menguasai seluk beluk royalti.
Advertisement
“Royalti itu kan beragam ya, bisa karya ciptanya, bisa pas pertunjukkannya. Walau banyak item, itu tetap perlu dipahami sehingga bisa merasa aman dari kemungkinan munculnya masalah,” ungkapnya seusai acara, Minggu.
Bagi pencipta karya, menjadi hal penting untuk bergabung dengan publisher agar karyanya punya kejelasan dalam urusan royalti. Untuk pertunjukkan, penampil maupun penggarap acara mesti koordinasi dalam mengurus kelegalan lagu-lagu yang akan ditampilkan.
Tanpa koordinasi yang jelas, apapun yang akan ditampilkan dalam aksi panggung penampil, berpotensi jadi masalah ketika ada satu-dua orang yang tidak terima karena ada urusan royalti yang belum beres.
“Butuh kehadiran pemerintah soal royalti ini, terutama memberi pemahaman secara kontinu untuk insan musik. Apalagi ketika ada masalah, ya kementerian atau direktorat jenderal perlu turun tangan menyelesaikan. Tak boleh diam,” ucap Pongki.
Divisi Program Jogja 90’s, Nuza, mengapresiasi insan musik Jogja yang sudah hadir dalam temu wicara itu mengingat animonya begitu tinggi.
“Walau untuk umum, perkiraan yang datang kan cuma internal Jogja 90’s. Tapi, ternyata yang datang banyak juga dari luar komunitas,” paparnya.
Nuza mengaku topik royalti diangkat satu di antaranya untuk merespons situasi saat ini yang ramai membicarakan masalah hak cipta lagu.
Harapannya ketika mendapat beragam penjelasan dari Pongki, insan musik Jogja lebih bisa memahami urusan royalti, baik ketika menciptakan karya maupun saat membawakan karya orang lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Nelayan Kulonprogo Jarang Melaut karena Angin dan Ombak Tinggi
- Kuota Sampah Kota Jogja di TPA Piyungan Tersisa 2.400 Ton
- Sampah dari Jogja Dibuang ke TPST Piyungan, Sultan: Sampai Akhir 2025
- Pemkot Jogja Tingkatkan Kesehatan Masyarakat melalui Perbaikan RTLH
- Catat Rangkaian Kegiatan Menarik Selama HUT ke-74 Pemkab Kulonprogo
Advertisement
Advertisement