Advertisement
Dokter di India Sebut Nyeri Bahu Bisa Jadi Tanda Batu Empedu

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Ketua Manipal Institute of Minimal Access, Bariatric, GI & Robotic Surgery, di New Delhi, India, dokter Sandeep Aggarwal menyebutkan nyeri bahu bisa juga menjadi pertanda seseorang mengalami batu empedu selain nyeri perut, mual, demam, penyakit kuning, serta tinja dan urine berwarna.
Ditulis laman Hindustan Times, Senin (3/1/2025), nyeri bahu terkadang bisa menjadi gejala batu empedu, namun, nyeri bahu ekstrem tanpa disertai nyeri perut jarang terjadi.
Advertisement
"Nyeri bahu kanan parah yang terisolasi tidak mungkin disebabkan oleh batu empedu. Gejala umum batu empedu meliputi nyeri parah di sisi kanan dan bagian tengah perut atas, biasanya di bawah batas tulang rusuk kanan. Terkadang, nyeri ini dapat menjalar ke daerah bahu kanan. Hal ini terjadi akibat iritasi saraf frenikus akibat peradangan pada kantung empedu," jelasnya.
BACA JUGA: Pemkab Kulonprogo Siapkan Lima Program Prioritas
Ia mengatakan ada penyebab lain nyeri bahu seperti radang selaput dada, pneumonia, pengumpulan cairan di bawah diafragma selain penyebab yang berhubungan dengan bahu itu sendiri.
Dalam situasi ini, nyeri mungkin saja menandakan adanya masalah di lokasi lain yang bisa jadi adalah kantong empedu.
Dalam kebanyakan kasus, nyeri di perut dan bahu mungkin tidak bersamaan, sehingga sulit untuk didiagnosis, jelas Dr. Sandeep Aggarwal.
Ia menjelaskan kantong empedu juga bisa diketahui dengan gejala tambahan lainnya seperti gangguan pencernaan atau kembung, perasaan penuh atau tidak nyaman di perut bagian atas setelah makan makanan, terutama setelah makan makanan berlemak seperti daging dan susu.
Urin yang berwarna gelap atau tinja berwarna terang juga dapat menandakan bahwa batu empedu menyumbat saluran empedu umum.
Selain itu gejala lainnya adalah mual karena iritasi pada sistem pencernaan dan demam menggigil tanda kantong empedu terinfeksi. Hingga kondisi parah seperti pankreatitis yang disebabkan saluran pankreas tersumbat oleh batu empedu.
Aggarwal merekomendasikan untuk diet rendah lemak saat dalam pengobatan batu empedu untuk mencegah komplotan dan melakukan operasi batu empedu melalui laparoskopi atau kolesistektomi robotik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Menteri Koperasi Minta Tambahan Anggaran untuk Kopdes Merah Putih
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Anggaran Pendidikan DIY 2026 Direncanakan 39 Persen dari Total APBD
- 2 TPR Wisata Pantai di Gunungkidul Akan Dipindah, Ini Lokasinya
- Jadwal KA Bandara YIA Hari Ini, Senin 15 September 2025
- Jadwal Lengkap KRL Jogja Solo Pekan Ini 15-21 September 2025
- Jadwal KA Prameks Kutoarjo Jogja, Senin 15 September 2025
Advertisement
Advertisement