Advertisement

Balita dan lansia Rentan Mengalami infeksi Paru Jika Terkena HMPV

Newswire
Rabu, 22 Januari 2025 - 09:57 WIB
Ujang Hasanudin
Balita dan lansia Rentan Mengalami infeksi Paru Jika Terkena HMPV Pnemonia / Ilustrasi Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, TANGERANG— Kelompok rentan seperti bayi dan lansia bisa mengalami infeksi paru - paru atau Pneumonia jika terkena virus Human Metapneumovirus (HMPV). Demikian dikatakan Dokter Spesialis Paru & Pernafasan Eka Hospital Depok dr. Gatut Priyonugroho.

"Pada kasus parah bisa menyebabkan Pneumonia atau bronkiolitis, terutama pada kelompok rentan seperti bayi, lansia, dan individu dengan sistem imun yang lemah," kata dr. Gatut Priyonugroho di Tangerang Rabu.

Advertisement

Ia menjelaskan HMPV adalah virus yang menyebabkan infeksi pada saluran pernapasan dan menyerang orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. HMPV pertama kali diidentifikasi pada tahun 2001.

Virus ini umumnya menyerang saluran pernapasan atas dan bawah, menyebabkan berbagai tingkat keparahan penyakit mulai dari gejala ringan hingga infeksi yang lebih serius.

"Individu dengan penyakit kronis seperti asma atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) rentan terkena infeksi HMPV, termasuk balita sehingga perlu kewaspadaan," katanya.

Gejala HMPV dapat bervariasi tergantung pada usia dan kondisi kesehatan seseorang. Pada umumnya meliputi Pilek, batuk, hidung tersumbat, dan sakit tenggorokan. Lalu ada juga demam, sesak napas, mengi, dan kelelahan.

Sementara itu cara penularan HMPV melalui droplet udara yakni ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Kontak langsung seperti menyentuh tangan, wajah, atau benda yang terkontaminasi virus.

BACA JUGA: Mengenal Apa Itu Penyakit HMPV, Berikut Fakta-Fakta dan Gejalanya

"Penularan juga bisa dari permukaan yang terkontaminasi karena Virus dapat bertahan di permukaan benda selama beberapa jam," ujarnya.

Adapun diagnosis HMPV dapat dilakukan melalui pemeriksaan klinis dan konfirmasi laboratorium. Metode yang sering digunakan adalah Tes PCR, Tes serologi untuk mengidentifikasi antibodi terhadap HMPV.

"Hingga saat ini, belum ada obat khusus atau vaksin untuk HMPV. Pengobatan yang ada berfokus pada meredakan gejala, seperti menggunakan obat penurun demam seperti paracetamol, memastikan hidrasi yang cukup. Menggunakan alat bantu pernapasan jika diperlukan, terutama pada kasus parah" ujarnya.

Langkah pencegahan terbaik untuk mengurangi risiko penularan HMPV seperti nencuci tangan selama minimal 20 detik. Menjaga jarak, menggunakan masker, membersihkam permukaan dengan disinfektan.

"Meski gejalanya umumnya ringan, virus ini dapat menyebabkan komplikasi serius pada kelompok rentan. Dengan menjaga kebersihan dan menerapkan langkah pencegahan yang tepat, risiko infeksi HMPV dapat diminimalkan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Hujan Deras, Ratusan Hektare Sawah di Sragen Tergenang Banjir

News
| Rabu, 22 Januari 2025, 17:22 WIB

Advertisement

alt

Kedai Fransis Pizza: Dibuka Singkat, Bisa Menikmati Pizza di Teras Rumah

Wisata
| Selasa, 21 Januari 2025, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement