Advertisement
Ini Manfaat Deteksi Dini Penyakit Demensia bagi Pasien dan Keluarga
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Deteksi dini penyakit kognitif demensia perlu dilakukan. Jika tidak, hal itu bisa berdampak terhadap kualitas hidup pasien demensia maupun keluarganya.
Dokter spesialis saraf Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) Mahar Mardjono, dr. Asnelia Devicaesaria mengatakan deteksi dini demensia, terutama demensia Alzheimer, perlu dilakukan untuk menegakkan diagnosis penyakit.
Advertisement
Setelah itu, dokter akan melihat apakah gejala demensia dapat diperbaiki atau tidak serta menentukan pengobatan yang tepat. "Pentingnya deteksi dini...menjaga kualitas hidup orang dengan demensia, keluarga dan caregiver (perawat)-nya," katanya dikutip dari Antara, Selasa (1/10/2024)
Pada demensia Alzheimer, yang tidak bisa disembuhkan, deteksi dini berfungsi memperlambat progresivitas penyakit, yang bertambah seiring pertambahan usia.
Asnelia menambahkan hal yang tidak kalah penting dari deteksi dini demensia adalah edukasi kepada keluarga pasien. Sebab, orang dengan demensia tidak hanya membutuhkan pengobatan medis, namun, juga dukungan keluarga.
"Terapi bukan dengan dokter saja, tapi, justru perlu dukungan yang optimal dari keluarga," kata Asnelia.
Orang dengan demensia yang terdeteksi dini bisa mendapatkan bantuan untuk mempertahankan kemandirian serta mengatasi masalah sosial yang mungkin timbul akibat perubahan perilaku.
Demensia terjadi akibat perubahan struktur pada otak yang bisa mengakibatkan perubahan tingkah laku yang bisa mengganggu kegiatan sehari-hari. Penyakit kognitif itu, selain bersifat genetik, bisa disebabkan oleh diabetes, hipertensi yang tidak terkontrol, rokok, konsumsi alkohol berlebihan dan cedera kepala.
Demensia, yang lazim ditemukan pada usia 65 tahun ke atas, juga bisa disebabkan oleh kekurangan aktivitas fisik setelah tidak produktif bekerja dan jarang bersosialisasi.
Untuk mencegah demensia, Asnelia menyarankan lansia bisa melakukan kegiatan terjadwal atau membuat rencana kegiatan harian atau bahkan mingguan. Kegiatan yang terjadwal bisa membantu lansia untuk memelihara orientasi tentang tempat, waktu dan orang.
Lansia juga disarankan untuk melakukan kegiatan yang disukai, misalnya mengikuti kegiatan keagamaan, olahraga, membaca buku sampai berinteraksi dengan orang serumah, teman dan keluarga besar, apakah dengan bertemu langsung atau melalui panggilan telepon/video.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Speedboat Meledak, Calon Gubernur Maluku Utara Benny Laos Meninggal Dunia
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Bantuan Pangan Diduga Dipakai untuk Kampanye Salah Satu Paslon di Bantul, Ini Kata Perum Bulog Kanwil Yogyakarta
- Operasi Digencarkan, Titik Sampah Liar di Jogja Disebut Berkurang
- Jogja Komik Weeks 2024 Ulas Konsistensi dan Evolusi Komik Indonesia
- Sleman Creative Week 2024 Akan Diikuti Peserta dari 25 Negara di Dunia
- Turunkan Angka Kemiskinan di Sleman, Harda Danang Menjamin Beasiswa untuk Keluarga Miskin hingga Sarjana
Advertisement
Advertisement