Advertisement

Promo Desember

Ini Alasan-Alasan Kita Sering Sakit dan Kiat Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Newswire
Senin, 16 September 2024 - 10:57 WIB
Maya Herawati
Ini Alasan-Alasan Kita Sering Sakit dan Kiat Meningkatkan Kekebalan Tubuh Ilustrasi seseorang flu/ Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Rata-rata orang dewasa terserang flu dua hingga tiga kali setahun dan khususnya wanita berusia 20-30 tahun lebih sering daripada pria. Penelitian dini dikeluarkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS).

Seperti dikutip dari Well and Good, pakar penyakit menular dan penasihat dokter epidemiologi di Texas Health Resources di Bedford, Texas Nikhil Bhayani MD mengatakan ada faktor lain yang berperan dan banyak di antaranya terkait dengan gaya hidup yang dapat dikendalikan.

Advertisement

Berikut beberapa alasan utama seseorang sering sakit:

Tidak cukup tidur

Menurut Dr. Bhayani, waktu tidur yang lebih sedikit akan sangat mengganggu kemampuan tubuh Anda untuk melawan kuman yang menyerang. Orang yang hanya tidur selama enam jam per malam memiliki kemungkinan empat kali lebih besar untuk terserang flu saat terpapar virus dibandingkan dengan mereka yang tidur selama tujuh jam atau lebih (jumlah yang direkomendasikan untuk orang dewasa), menurut uji klinis penting dalam Sleep.

CDC menganjurkan orang dewasa tidur setidaknya tujuh jam setiap malam, sementara anak-anak dan remaja harus tidur lebih lama lagi.

Sedang stres

Menurut studi Perspectives in Psychological Science tahun 2021, yang meneliti faktor-faktor yang membuat orang lebih rentan terhadap COVID, kemungkinannya sekitar dua kali lebih besar. Seperti halnya kurang tidur, tingkat stres kronis yang tinggi dapat menekan sistem kekebalan tubuh. Akibatnya, kuman lebih mudah menyelinap melewati sistem pertahanan tubuh Anda dan menyebabkan infeksi, menurut Cleveland Clinic.

BACA JUGA: Kafe di Sleman Diduga Eksploitasi Pekerja, Majelis Buruh Sebut Bisa Dikenakan Sanksi

Kondisi kesehatan yang mendasari

Memiliki masalah kesehatan kronis, terutama yang melemahkan atau menekan sistem kekebalan tubuh, dapat meningkatkan risiko untuk lebih sering sakit. Pada dasarnya, jika sistem imun yang terikat dengan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan kondisi kronis Anda, maka kemampuannya untuk melawan kuman yang masuk akan berkurang.

Mengonsumsi obat-obatan tertentu untuk mengelola kondisi tersebut, seperti imunosupresan atau obat-obatan biologis, dapat memperparah efeknya, menurut tinjauan umum Annals of Allergy, Asthma, & Immunology tahun 2021.

Lingkungan

Menghabiskan waktu lebih banyak di tempat yang banyak kuman memungkinkan tertular penyakit lebih besar. Bersentuhan dengan permukaan yang lebih banyak kuman seperti gagang pintu umum, troli belanja dan perangkat elektronik serta tombol lift menurut CDC memperbesar kemungkinan tertular penyakit.

Tertular dari anak

Orang tua yang hanya memiliki satu anak di rumah memiliki kemungkinan 28 persen lebih besar untuk terserang infeksi virus sepanjang tahun dibandingkan dengan orang dewasa yang tidak tinggal bersama anak-anak, demikian temuan sebuah studi Penyakit Menular Klinis terdahulu. Memiliki dua anak atau lebih menyebabkan risiko tersebut meningkat lebih tinggi lagi.

Kekurangan nutrisi tertentu

Vitamin C, D, dan E beserta mineral seperti seng dan selenium berperan penting dalam mendukung fungsi kekebalan tubuh. Jika kekurangan vitamin dalam jangka waktu yang lama, Anda dapat lebih rentan jatuh sakit, demikian simpulan ulasan tahun 2024 di Nutrients.

CDC menyebut cara mencegah penyakit dan meningkatkan sistem imun adalah biasakan mencuci tangan, makan makanan sehat dengan diet sehat, bergerak setiap hari, tidur cukup, luangkan waktu untuk bersantai dan melakukan vaksinasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

30 Orang Meninggal Dunia Saat Berebut Bagi-Bagi Makanan Gratis di Nigeria

News
| Minggu, 22 Desember 2024, 12:57 WIB

Advertisement

alt

Mulai 1 Januari 2025 Semua Jalur Pendakian Gunung Rinjani Ditutup

Wisata
| Sabtu, 21 Desember 2024, 10:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement