Advertisement

Promo November

Punya Hewan Peliharaan? Waspadai 7 Penyakit Ini, Bisa Menular ke Manusia

Arief Junianto
Rabu, 14 Agustus 2024 - 22:07 WIB
Arief Junianto
Punya Hewan Peliharaan? Waspadai 7 Penyakit Ini, Bisa Menular ke Manusia Kucing - Ilustrasi - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Anda mungkin hanya mengenal rabies sebagai salah satu penyakit yang perlu diwaspadai dari hewan peliharaan.

Dilansir dari laman billingsanimalfamilyhospital.com dan livescience.com, Rabu (14/8/2024),  meskipun memiliki hewan peliharaan memberikan lebih banyak manfaat daripada risiko, tetap harus disadari bahwa hewan peliharaan dapat menularkan penyakit.

Advertisement

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), lebih dari 6 dari setiap 10 penyakit menular yang ada pada manusia dapat berasal dari hewan.

Berikut 7 penyakit hewan yang bisa menular ke manusia:

1. Rabies

Penyakit populer yang menyerang sistem saraf ini dapat ditularkan baik dari hewan ke hewan maupun hewan ke manusia. Rabies membutuhkan waktu untuk sampai ke otak. Saat itulah orang mengalami gejala seperti demam atau sakit kepala yang dapat berkembang menjadi delirium, halusinasi, dan perilaku abnormal.

Penyakit ini hampir selalu berakibat fatal setelah gejala muncul. Memvaksinasi hewan dapat menjadi opsi terbaik untuk mencegahnya.

2. Infeksi cacing gelang

Hewan peliharaan yang terinfeksi cacing gelang dapat menularkannya kepada manusia jika Anda menyentuh kotorannya yang terinfeksi atau tanah yang terkontaminasi. Cacing gelang dapat menyebabkan tanda-tanda pada bagian mata, paru-paru, jantung, dan neurologis, bahkan dapat berisiko lebih parah pada anak-anak dan ibu hamil.

Untuk mencegahnya, lakukan pemeriksaan tinja pada hewan peliharaan setahun sekali dan melakukan pengobatan pencegahan parasit sepanjang tahun.

Selain itu, mencuci tangan secara menyeluruh setelah membersihkan kotorannya juga menjadi upaya pilihan.

3. Salmonellosis

Salmonellosis dapat menular melalui konsumsi makanan yang terkontaminasi atau melalui feses hewan. Kadal, ular, dan kura-kura merupakan sumber infeksi yang umum, tetapi anjing, kucing, dan burung juga dapat membawa bakteri ini.

Salmonellosis menyebabkan nyeri dan kram perut yang tidak umum, diare, bahkan demam. Selalu mencuci tangan secara menyeluruh setelah menyentuh feses hewan peliharaan dan setelah memegang reptil atau permukaan yang telah disentuhnya dapat menjadi upaya pencegahannya.

4. Leptospirosis

Leptospirosis disebabkan oleh beberapa spesies leptospira yang biasanya menginfeksi hewan peliharaan yang terkena air yang terkontaminasi urin. Hewan peliharaan dapat menularkan leptospirosis ketika Anda memegang urinnya.

Gejala leptospirosis dapat berupa demam dan mata merah, bahkan kerusakan hati atau ginjal pada kasus yang parah. Tidak membiarkan hewan peliharaan berenang atau minum dari sumber air alami, dan mencuci tangan secara menyeluruh setelah memegang kotoran hewan peliharaan adalah upaya pencegahan yang dapat dilakukan.

Selain itu, Anda juga dapat menggunakan vaksin leptospirosis untuk hewan sebagai opsi pencegah tambahan.

5. Toksoplasmosis

Kucing dapat terinfeksi saat memakan burung atau hewan kecil yang terinfeksi. Kucing dapat menularkannya saat Anda membersihkan kotorannya. Kebanyakan orang yang sehat tidak mendapatkan gejala, tetapi jika mereka mengalaminya, mereka akan mengalami gejala ringan seperti demam dan sakit kepala.

BACA JUGA: Berbincang dengan Hewan Peliharaan, Bisakah?

Namun, orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah dapat mengalami masalah yang jauh lebih serius, seperti keguguran pada ibu hamil. Untuk mencegahnya, hindari kucing memakan burung atau hewan kecil, cuci tangan secara menyeluruh setelah membersihkan kotoran kucing, dan hindari pembersihan kotoran oleh orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

6. Penyakit cakaran kucing

Kucing yang terinfeksi kutu dapat menularkan penyakit ini melalui gigitan, cakaran, ataupun dengan menjilati luka yang terbuka. Gejala yang dapat dihasilkan diantaranya adalah kemerahan dan pembengkakan pada bagian luka, pembengkakan kelenjar getah bening, sakit kepala, kelelahan, nyeri sendi, demam, dan ruam pada tubuh.

Bentuk pencegahan terbaik yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan obat pencegah kutu sepanjang tahun kepada kucing, dan mencuci segera semua luka gigitan dan cakaran secara menyeluruh.

7. Flu burung

Unggas yang terinfeksi dapat menyebarkan virus ini melalui air liur, lendir, dan kotorannya. Pada hewan lain, virus dapat muncul melalui organ, darah, atau cairan tubuh, termasuk susu. Orang dapat tertular flu burung melalui masuknya virus ke mata, hidung, atau mulut mereka. Gejalanya meliputi flu, demam, nyeri tubuh, mual, dan diare.

Namun, pada kasus terburuk, penyakit ini dapat berakibat fatal. Cara terbaik yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit ini adalah dengan menghindari kontak langsung dengan hewan-hewan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Profil dan Harta Kekayaan Setyo Budiyanto, Jenderal Polisi yang Jadi Ketua KPK Periode 2024-2029

News
| Jum'at, 22 November 2024, 13:47 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement