Advertisement

Filipina Berencana Larang Konten Mukbang

Sirojul Khafid
Minggu, 14 Juli 2024 - 12:27 WIB
Sunartono
Filipina Berencana Larang Konten Mukbang Ilustrasi makanan instan - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Pemerintah Filipina tengah mengkaji aturan yang akan melarang konten kreator membuat video mukbang alias seseorang yang siaran daring sembari makan.

Rencana pelarangan ini setelah seorang content creator Filipina, Manoy Apatan, 37, meninggal dunia pada 14 Juni 2024. Dia meninggal setelah membuat konten mukbang. Sehari sebelumnya, Manoy membuat konten makan besar beberapa potongan ayam goreng dan nasi putih.

Advertisement

Konten kreator dengan 460.000 pengikut itu mengidap serangan jantung dan koma. Setelahnya, dia meninggal karena stroke hemoragik. Menteri Kesehatan Filipina, Teodoro Herbosa, mengatakan timnya sedang mengkaji penyebab Manoy meninggal.

BACA JUGA : Resmi Dibuka, Korean Wave Berlangsung 4 Hari di Sleman City Hall

Apabila hasil penyelidikan menemukan bahwa mukbang berkontribusi pada kematian Manoy, maka Kemenkes Filipina akan mendorong pelarangan mukbang di situs-situs lokal dan media sosial. Kebiasaan mukbang, lanjut Herbosa, termasuk mempromosikan perilaku tidak sehat kepada masyarakat Filipina.

"Saya bisa mengusulkan melarang mukbang secara lokal. Saya bahkan bisa meminta Departemen Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk menghentikan situs-situs yang menayangkan dan menyiarkan mukbang karena pada dasarnya itu pornografi makanan. Mereka membuat orang makan dengan rakus," katanya, dikutip dari Strait Times, Selasa (9/7/2024).

Herbosa menambahkan, apabila seseorang mendapat penghasilan dari sesuatu yang mengancam kesehatan masyarakat, maka dia akan menghentikannya. Untuk saat ini, Herbosa akan mengeluarkan peringatan kesehatan masyarakat dan mungkin perintah administratif untuk melarang makan berlebihan.

"Ini adalah praktik yang buruk karena orang-orang merasa puas dengan makan berlebihan, dan kebiasaan itu tidak sehat. Ini bisa menyebabkan obesitas," kata Herbosa "Obesitas akan menyebabkan hipertensi, penyakit jantung, penyakit tidak menular, dan bahkan serangan jantung."

Dampak Buruk

Apapun yang berlebihan berpotensi tidak baik untuk badan, termasuk makanan. Tubuh punya porsi tersendiri untuk mencerna makanan. Saat makanan yang masuk berlebihan, maka dampak negatif berpotensi muncul.

Tidak hanya mengonsumsi makanan berlebihan, ternyata menonton orang makan berlebihan, atau sering disebut mukbang, juga memiliki potensi dampak negatif. Ahli Diet Spesialisasi Gangguan Makan, Shelby Becker, mengatakan seseorang yang menonton orang makan berlebihan, bisa jadi akan menormalisasi yang dia lihat.

Becker juga menyatakan bahwa ketika content creator mukbang memiliki tipe tubuh yang langsing dan merupakan idaman banyak orang, kondisi ini dapat menambah kebingungan dan rasa malu bagi orang-orang yang mungkin punya berat badan berlebih. Video mukbang tidak menunjukkan kenyataan yang tidak menyenangkan tentang gangguan yang terjadi pada sistem kerja tubuh, yang bisa jadi diderita orang yang mukbang.

BACA JUGA : Korean Wave Batch #2 Sapa Penggemar Budaya Korea di Sleman

"Video-video ini mendorong konsumsi berlebihan dengan cara yang diromantisasi, tanpa menyebutkan konsekuensi yang mungkin terjadi seperti sakit perut, mual, peningkatan makan emosional, dan lain sebagainya," kata Becker.

Menonton mukbang juga dapat berdampak negatif pada orang-orang yang cenderung kurang makan, misalnya dalam kasus anoreksia nervosa. Ahli Diet dari Virginia utara, Caroline Thomason, mengatakan beberapa orang menggunakan video ini sebagai cara untuk mensimulasikan pengalaman makan tanpa mengonsumsi makanan apa pun.

"Seseorang dengan gangguan makan mungkin membayangkan dirinya sudah makan dan kenyang, setelah menonton seseorang menikmati makanan dalam jumlah besar, meskipun sebenarnya belum makan apapun," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Menteri Imigrasi & Pemasyarakatan Sebut Rehabilitasi Narkoba untuk Kurangi Kelebihan Kapasitas Lapas

News
| Rabu, 30 Oktober 2024, 07:37 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Makanan Ramah Vegan

Wisata
| Minggu, 27 Oktober 2024, 08:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement