Advertisement

Awas Migrain Terkait Erat dengan Meningkatnya Risiko Stroke

Newswire
Kamis, 28 Maret 2024 - 20:07 WIB
Maya Herawati
Awas Migrain Terkait Erat dengan Meningkatnya Risiko Stroke Migrain - sakit kepala / Ilustrasi Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTAMigrain memiliki kaitan signifikan dengan kejadian stroke pada orang dewasa muda seperti halnya faktor risiko tradisional seperti hipertensi, kolesterol tinggi, diabetes, merokok, dan penyakit jantung. Hal ini ditunjukkan oleh hasil studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Circulation: Cardiovascular Quality and Outcomes .

Stroke terjadi ketika pasokan darah ke bagian otak terhalang (stroke iskemik) atau ketika pembuluh darah di otak pecah (stroke hemoragik).

Advertisement

Dikutip dari Medical Daily pada Kamis (28/3/2024), guna memahami faktor risiko yang paling berkontribusi terhadap risiko stroke pada orang dewasa muda para peneliti melakukan studi berdasarkan data induk klaim asuransi kesehatan yang dilaporkan di Colorado, Amerika Serikat.

Para peneliti membandingkan data dari 2.600 lebih orang dewasa berusia 18 hingga 55 tahun yang mengalami stroke dengan lebih dari 7.800 orang yang tidak mengalaminya untuk menentukan faktor risiko mana yang paling sering menyebabkan stroke.

Hasil studi menunjukkan kaitan signifikan antara migrain, gangguan pembekuan darah, gagal ginjal, penyakit imun, dan keganasan dengan kejadian stroke pada individu berusia 18 sampai 44 tahun, pria maupun perempuan. Hubungan ini makin kuat pada orang dewasa berusia kurang dari 35 tahun.

Faktor risiko nontradisional menyumbang lebih dari 19% kejadian stroke pada pria dan hampir 28% pada perempuan dalam kelompok usia 45 sampai 55 tahun.

Di antara orang dewasa berusia di bawah 35 tahun, migrain adalah faktor risiko nontradisional paling penting, yang berkontribusi pada 20% kejadian stroke pada pria dan hampir 35% pada perempuan.

BACA JUGA: Simak Jadwal Pekan Suci 2024 Gereja Katolik di Jogja

Dampak faktor risiko stroke tradisional mencapai puncak di antara orang dewasa berusia 35 hingga 44 tahun, berkontribusi hampir 33% terhadap stroke pada pria dan sekitar 40% pada perempuan.

Tekanan darah tinggi muncul sebagai faktor risiko tradisional paling penting untuk stroke, menyumbang 28% terhadap stroke pada pria dan 27% pada perempuan.

"Temuan ini signifikan karena sebagian besar perhatian kita telah difokuskan pada faktor risiko tradisional. Kita tidak boleh mengabaikan faktor risiko stroke nontradisional dan hanya fokus pada faktor risiko tradisional, keduanya penting untuk perkembangan stroke pada orang muda," kata Dr. Michelle Leppert dari University of Colorado School of Medicine selaku penulis utama studi.

Faktanya, semakin muda usia mereka kena stroke, semakin besar kemungkinan stroke mereka disebabkan oleh faktor risiko nontradisional. Kita perlu lebih memahami mekanisme dasar dari faktor risiko nontradisional ini untuk mengembangkan intervensi yang ditargetkan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Buruan Beli! Harga Tiket MotoGP Diskon 50 Persen

News
| Sabtu, 27 April 2024, 13:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement