Advertisement

Cegah Asupan Kalori Berlebih saat Bulan Puasa, Ini Kiatnya

Newswire
Selasa, 05 Maret 2024 - 13:17 WIB
Maya Herawati
Cegah Asupan Kalori Berlebih saat Bulan Puasa, Ini Kiatnya Foto ilustrasi masakan berbuka puasa di bulan Ramadan. / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Frekuensi makan selama bulan Ramadan hanya dua kali yaitu saat sahur dan berbuka puasa dengan jeda berhenti makan yang panjang. Banyak umat muslim yang berpuasa di bulan Ramadan lantas makan sangat banyak ketika sahur karena takut kelaparan saat siang hari.

Hal itu juga dilakukan ketika berbuka puasa karena merasa sangat lapar pada siang hari.

Advertisement

Ahli gizi dan konten kreator edukasi kesehatan Putri MJ S.Gz menyampaikan bahwa jika tidak disertai dengan pemilihan dan pengaturan makan yang tepat pada saat berbuka puasa maupun sahur maka asupan kalori harian malah bisa melampaui kebutuhan tubuh selama bulan puasa.

"Puasa itu momen yang cukup bagus untuk mengurangi kalori, karena kita makan cuma dua kali, asalkan makanan yang kita pilih saat buka puasa sama saat sahur tepat, sesuai dengan kebutuhan gizi, yang sudah dikurangi untuk orang obesitas," katanya dalam acara edukasi mengenai obesitas di Jakarta, Senin (4/3/2024).

Sarjana ilmu gizi dari Universitas Diponegoro itu mengatakan, orang yang mengalami obesitas selama berpuasa bisa mengurangi asupan kalori 300 sampai 350 dengan pemantauan ahli gizi.

BACA JUGA: Harga Beras Masih Mahal di DIY, KPPU Memantau Ketat

Menurut dia, upaya pengurangan asupan kalori selama berpuasa bisa dilakukan dengan menjalankan diet defisit kalori terencana dibarengi dengan olahraga.

Putri menyarankan orang yang berpuasa mengonsumsi banyak sayur dan buah saat sahur maupun berbuka puasa karena keduanya tidak mengandung kalori berlebih.

Ia mengatakan, porsi makan saat berbuka puasa sebaiknya tidak terlalu besar. Dalam hal ini, orang dengan obesitas bisa berbuka puasa dengan es buah yang tidak menggunakan banyak susu.

Apabila terbiasa mengonsumsi nasi sebagai makanan utama, Putri mengatakan, maka porsinya lebih baik ditakar agar tidak menimbulkan kelebihan asupan kalori.

Menurut dia, nasi juga bisa diganti dengan sumber karbohidrat lain seperti jagung, ubi, dan roti. "Seperti yang ada di pedoman gizi seimbang, disarankan makan beraneka ragam karbohidrat. Jagung atau roti kalau kalorinya sekitar 400-500 sudah dibilang makan berat," katanya.

Ia juga menyarankan orang dengan obesitas berolahraga minimal selama 150 menit dalam sepekan apabila ingin menurunkan berat badan.

"Olahraga enggak sembarangan, jadi benar-benar terukur, durasi memenuhi standar, dan juga olahraganya dikombinasikan antara kardio dan angkat beban untuk mencapai penurunan berat badan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kecelakaan Maut Bus Pengangkut Rombongan SMK Depok di Subang Diduga Rem Blong

News
| Minggu, 12 Mei 2024, 00:07 WIB

Advertisement

alt

Hanya 85 Meter, Ini Perbatasan Negara Terkecil di Dunia

Wisata
| Jum'at, 10 Mei 2024, 17:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement