Advertisement
In A Search for Divine Love Mengakumulasikan Pengalaman Fakta Yula Setyowidi

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pameran tunggal In A Search for Divine Love serasa menjadi rangkuman akumulasi pengalaman seniman Yula Setyowidi dalam berjumpa dengan fakta dan informasi.
Akumulasi itu menandai perjalanan Yula mencari zat ketakterhinggaan atau situasi keilahian yang dilami sepanjang karier berseni. Yula menyuguhkan 33 karya yang dikerjakan sepanjang 2018-2023 dalam pameran tunggal yang berlangsung di LAV Gallery dari Sabtu (8/7/2023) sampai 6 Agustus 2023.
Advertisement
Penulis pameran, Achmad Fiqhi, memaparkan Yula menjadi salah satu seniman tipikal series yang jika melihat seluruh karya yang dibuatnya dalam batas rentang waktu tertentu, publik akan menemukan garis-subjek yang dibagi-bagi dalam durasi tertentu.
“Ide seri dalam trajektori pengaryaan bisa diakui sebagai, katakanlah, pemuas nafsu. Karena dalam posisi tersebut alam pikir Yula selalu terseret ke arah sudut pandang, misalnya ide visual tertentu dengan ketuhanan-sosial-cinta,” papar Achmad dalam rilisnya kepada Harian Jogja, Jumat (7/7/2023).
Sebagai seniman yang lahir di Banyuwangi, Jawa Timur, yang memang dekat dengan laut, bukan menjadi sesuatu yang sulit untuk dipahami bagi Yula ketika menghadirkan citraan ikan dalam pamerannya kali ini.
Dalam karya terbaru, Yula mencitrakan mata sebagai objek vokal, mata yang dipinjam atau dikembangkan dari seri ikan dan dikomposisi dalam kehadirannya bersama dengan figur-figur deformatif.
“Menikmati mata dalam karya Yula seperti ulang-alik, melihat diri sendiri sekaligus melihat dan turut merasakan tatapan dari lawan. Visual mata yang dicitrakan statis tersurat sehingga perlu melihat dan merasakan gestur figur-figur, laiknya topeng namun gerak-geriknya membahasakan kesan tersirat,” tutur Achmad.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Menteri Nusron Ajak Kepala Daerah Se-Sulawesi Berbagi Tanggung Jawab Selesaikan RDTR
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Udara di DIY Bikin Menggigil, Angin Monsun Jadi Penyebabnya
- 23 Kambing Mati di Turi Sleman Akibat Keracunan Pakan
- Lurah Srimulyo Membantah Tuduhan Korupsi Penyalahgunaan Tanah Kas Desa
- SPMB 2025, Banyak SMP Negeri di Bantul Kekurangan Siswa, Ternyata Sebagian karena ke Pondok Pesantren
- Kasus Pelecehan Anak di Kasihan Dilaporkan ke Polres Bantul, Korban Siswi Berusia 6 Tahun
Advertisement
Advertisement