Advertisement
Pria Klaten Kabur 25 Tahun karena Takut Disunat, Ini Tips Agar Anak Berani Sunat

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Baru-baru ini warga Polanharjo, Klaten geger setelah salah satu warganya tiba-tiba pulang setelah 25 tahun kabur dari rumah. Warga yang merupakan pria berinisial Ag itu pergi dari rumah saat berumur 10 tahun karena takut disunat atau dikhitan.
Sunat memang bukan perkara mudah bagi seorang anak dan juga orang tua. Dari sisi anak, ia harus berani melawan rasa takut dan sakit. Sementara orang tua juga harus pintar membujuk agar anak mau disunat.
Advertisement
Sebuah artikel yang diterbitkan oleh rumahsunatdrmahdian.com menyebut bahwa membujuk anak untuk sunat memang gampang-gampang susah. Anak pasti sudah terlintas bayangan tentang sunat yang mengerikan dan menyakitkan.
Karena itu, orang tua berperan penting untuk bisa membujuk anak. Berikut ini tips untuk membujuk anak agar mau disunat:
1. Beri penjelasan
Orang tua perlu menjelaskan manfaat sunat dari kacamata agama dan juga medis. Jelaskan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti tentang mengapa sunat diwajibkan menurut agama. Secara medis, sampaikan pula bahwa sunat bisa mencegah dari infeksi saluran kemih. Sederhananya, orang tua bisa menyampaikan bahwa sunat akan membuat tubuh menjadi sehat.
2. Jangan memaksa
Orang tua tetap harus sabar jika anak tetap enggan disunat meski sudah diberi penjelasan. Kuncinya adalah jangan memaksa karena justru akan membuat anak trauma. Berikanlah contoh salah satu kerabat yang sudah disunat. Biasanya anak akan treinspirasi untuk mengikuti jejaknya.
3. Jangan Menakut-nakuti
Orang tua harus memberikan kesan yang baik tentang sunat. Jangan menakut-nakutinya. Jangan pula menjadikan sunat sebagai ancaman bagi anak yang ngeyel karena hal ini justru membuatnya semakin trauma.
4. Iming-Imingi hadiah
Anak-anak biasanya sangat tertarik dengan hadiah. Apalagi jika hadiahnya sesuai apa yang ia inginkan. Manfaatkan hal ini untuk membujuk anak mau sunat. Berilah iming-iming mainan atau barang lain kesukaan anak agar mau disunat. Namun jangan menjadikan cara ini sebagai yang utama. Ini adalah pilihan terakhir saat anak sangat susah diajak sunat. Tujuannya agar anak tidak manja.
Dikutip dari Antara, Dokter Spesialis Bedah Saraf dari Perhimpunan Dokter Spesialis edah Saraf dr. Mahdian Nur Nasution, Sp.BS mengatakan saat ini metode khitan lebih mudah, cepat, dan nyaris tanpa rasa sakit. Hal ini yang perlu ditekankan pada anak bahwa metode kini berbeda dari khitan zaman dulu yang membutuhkan waktu lama untuk proses penyembuhan.
Saat ini metode sunat yang dilakukan adalah menggunakan teknologi laser yang prosesnya hanya tiga menit, tanpa jahitan, tanpa rasa sakit sehingga meminimalisir pendarahan.
"Tak perlu dijahit, sunat kini bisa dilakukan tanpa menunggu libur karena pemulihan lebih cepat," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Rekrutmen Pendamping Desa, Mendes PDT: Tak Boleh Terlibat Parpol
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Warga Baciro dan Organisasi Lintas Iman Rancang Langkah Pencegahan Intoleransi dan Radikalisme
- Juru Parkir di Seluruh Jogja Ditargetkan Bakal Bisa Pakai QRIS
- Peletakan Batu Pertama Pembangunan Fisik Gedung Baru DPRD DIY Dimulai Hari Ini
- TPST Modalan Baru Bisa Olah 10 Ton Sampah Per Hari, Bupati Bantul Minta Segera Ada Perbaikan
- Punya Lahan, Bantul Siap Jika Ditunjuk Sebagai Lokasi Pengolahan Sampah Waste to Energy
Advertisement
Advertisement