Advertisement
Hati-Hati! Jangan Menggosokkan Handuk dengan Keras ke Rambut yang Basah!

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kamu terbiasa mengeringkan rambut setelah keramas dengan menggosokkan handuk dengan keras ke kepala kemudian menutupinya dengan handuk? Hati-hati karena cara ini bisa membuat mahkotamu itu rusak.
Menggosokkan rambut basah dengan handuk secara keras kerap dilakukan sebagian wanita setelah keramas. Dihimpun dari berbagai sumber, cara ini ternyata salah.
Advertisement
Ikatan rambut saat basah cenderung terbuka. Di dalamnya berisi keratin atau protein yang bisa mengatur kekuatan rambut. Ketika ikatan rambut ini terbuka, korteks dan keratin di dalamnya menjadi terpapar dan mudah rusak.
Untuk mengeringkan rambut, pilihlah handuk yang halus. Handuk juga cukup ditempelkan ke rambut tanpa menggosoknya dengan keras. Membungkus rambut basah dengan handuk lembut juga akan membantu proses pengeringan sebanyak 50 persen.
Baca juga: Orang Tua Diminta Memberi Makan Anak Sesuai Kelompok Usianya
Mengeringkan rambut memang perlu kehati-hatian agar rambut tidak rontok atau patah. Namun jika mendiamkan rambut yang basah sampai kering dengan sendirinya juga tidak baik. Hal ini dikarenakan saat dalam keadaan basah, rambut akan mengalami pembengkakan.
Jika semakin lama dibiarkan, semakin besar tekanan-tekanan yang diberikan terhadap protein halus yang berfungsi untuk menjaga keutuhan rambut, sehingga risiko kerusakan rambut semakin besar.
Mengeringkan rambut dengan hair dryer juga bisa dilakukan asalkan dengan cara yang benar. Berikut ini tips menggunakan hair dryer dengan benar:
- Biarkan rambut mengering selama beberapa menit dengan sendirinya
- Usahakan untuk tidak menggosok rambut dalam keadaan basah dengan handuk karena akan merusak kutikula rambut
- Atur suhu hair dryer paling rendah agar hanya udara dingin yang keluar ketika mengeringkan rambut
- Pastikan jarak antara hair dryer dan rambut tidak begitu dekat yaitu sekitar 15 cm
- Jangan lupa untuk menggerak-gerakkan rambut supaya cepat kering
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Dikaji Ulang, Izin Usaha Reklame Bantul Terkendala Aturan Pertanahan
- Angka Tengkes Sleman 4,29 Persen, Paparan Rokok Faktor Risiko Utama
- Fenomena Parasit Laut Menyerupai Udang di Bantul
- BPBD Gunungkidul Imbau Waspada Bencana di Awal Musim Hujan
- Satpol PP Bantul Tertibkan Reklame Ilegal di Kasihan dan Sewon
Advertisement
Advertisement