Advertisement
Bukan Hanya Tren, Ini Manfaat Bawakan Bekal untuk Anak Menurut Pakar Gizi
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Belakangan, tren membawakan bekal untuk anak semakin meningkat dengan beredarnya video berisi kreasi bekal ala para bunda. Tak hanya tren semata, rupanya pilihan untuk membawakan bekal bagi anak memiliki beragam manfaat.
Dosen Departemen Gizi Masyarakat IPB, Anna Vipta Resti Mauludyani mengatakan sejumlah manfaat bisa didapatkan apabila orang tua membuat dan membawakan bekal untuk anak, mulai dari aspek gizi hingga aspek sosial-emosional.
Advertisement
Pada dasarnya, hal pertama yang perlu diingat orang tua bahwa menyiapkan bekal anak tidaklah sulit dan tidak membuang-buang waktu. Apalagi saat ini sudah ada banyak teknologi yang dapat membantu orang tua.
“Ini tidak sulit, ini tidak memerlukan banyak waktu, dan manfaatnya jauh lebih besar daripada misalnya waktu yang diperlukan untuk menyiapkan,” kata Anna dikutip dari Antara, Jumat (18/11/2022).
Berikut sejumlah manfaat yang bisa diperoleh dengan membawakan bekal untuk anak:
Menambah Energi
Dari aspek gizi, bekal makanan bermanfaat untuk membantu menambah energi anak ketika berada di sekolah sehingga dapat mengikuti pembelajaran dengan baik, semangat, dan tetap fokus. Selain itu, bekal juga membantu orang tua untuk mengontrol makanan apa saja yang baik untuk dikonsumsi anak dan menghindari konsumsi penganan dan jajanan sembarangan yang minim gizi.
“Ini adalah cara kita untuk membantu mengontrol apa yang dikonsumsi oleh anak kita. Jadi mengurangi risiko terkena berbagai macam penyakit karena berasal dari makanan yang tidak bersih, makanan yang mengandung berbagai macam bahan tambahan yang sebetulnya ada yang tidak diperbolehkan,” kata Anna.
Melatih Anak Makan Teratur
Menurut dia, membawakan bekal untuk anak berarti melatih mereka untuk makan secara tepat waktu dan teratur. Anna menyebutkan, menurut berbagai penelitian, jadwal makan yang teratur mengurangi risiko dari berbagai penyakit termasuk obesitas.
Melatih Anak Mandiri
Bekal makanan juga mendorong anak untuk belajar mandiri dan bertanggung jawab terhadap diri sendiri. Ketika di sekolah, anak akan berusaha untuk membuka bekalnya sendiri, cuci tangan sendiri, dan makan sendiri tanpa disuapi.
“Kalau sering terlatih, nanti sampai rumah itu dia akan terdorong untuk makan sendiri juga. Jadi tidak minta disuapi terus. Jadi itu bisa melatih kemandirian di situ,” ujar Anna.
Mendorong Anak Saling Berbagi
Sementara pada aspek sosial-emosional, Anna mengatakan membawakan bekal sebenarnya mendorong anak untuk dapat berinteraksi dengan teman-temannya di sekolah, bahkan mendorong anak untuk saling berbagi. Secara tidak langsung, kemampuan anak dalam berbicara juga ikut terstimulasi.
“Makanan itu tidak hanya untuk di lambung lalu setelah itu untuk bagian tubuh saja, tapi juga ke kecerdasan. Jangan lupa bahwa anak yang kurang makan, kalau dilihat dari aspek gizinya, memiliki kecerdasan yang jauh lebih rendah dibanding yang tidak kurang gizi,” kata Anna.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Top Ten News Harianjogja.com Selasa 15 Oktober 2024: Update Ganti Rugi Tol Jogja, Hasil Penatan Kawasan Mrican, Angin Kencang di Sleman
Advertisement
Rekomendasi Tempat Wisata Paling Populer di Thailand, Cek Daftarnya
Advertisement
Berita Populer
- Prakiraan Cuaca BMKG Senin 14 Oktober 2024, Hari Ini Jogja dan Sekitarnya Cerah Berawan
- PSBK Luncurkan Wajah Baru lewat Wiwitan Gugus Bagong
- Anak Binaan LPKA Jogja Raih Prestasi Gemilang di Wisuda Akbar
- Stadion Sultan Agung Bantul Dilarang untuk Kampanye Pilkada, Ini Daftar 14 Lapangan yang Diizinkan KPU
- Stabilisasi Harga Pangan, Pemkab Gunungkidul Gelar Gerakan Pangan Murah
Advertisement
Advertisement