Advertisement

Bukan Hanya Tren, Ini Manfaat Bawakan Bekal untuk Anak Menurut Pakar Gizi

Lajeng Padmaratri
Sabtu, 19 November 2022 - 01:27 WIB
Lajeng Padmaratri
Bukan Hanya Tren, Ini Manfaat Bawakan Bekal untuk Anak Menurut Pakar Gizi Ilustrasi bekal makan. / Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Belakangan, tren membawakan bekal untuk anak semakin meningkat dengan beredarnya video berisi kreasi bekal ala para bunda. Tak hanya tren semata, rupanya pilihan untuk membawakan bekal bagi anak memiliki beragam manfaat.

Dosen Departemen Gizi Masyarakat IPB, Anna Vipta Resti Mauludyani mengatakan sejumlah manfaat bisa didapatkan apabila orang tua membuat dan membawakan bekal untuk anak, mulai dari aspek gizi hingga aspek sosial-emosional.

Advertisement

Pada dasarnya, hal pertama yang perlu diingat orang tua bahwa menyiapkan bekal anak tidaklah sulit dan tidak membuang-buang waktu. Apalagi saat ini sudah ada banyak teknologi yang dapat membantu orang tua.

“Ini tidak sulit, ini tidak memerlukan banyak waktu, dan manfaatnya jauh lebih besar daripada misalnya waktu yang diperlukan untuk menyiapkan,” kata Anna dikutip dari Antara, Jumat (18/11/2022).

Berikut sejumlah manfaat yang bisa diperoleh dengan membawakan bekal untuk anak:

Menambah Energi

Dari aspek gizi, bekal makanan bermanfaat untuk membantu menambah energi anak ketika berada di sekolah sehingga dapat mengikuti pembelajaran dengan baik, semangat, dan tetap fokus. Selain itu, bekal juga membantu orang tua untuk mengontrol makanan apa saja yang baik untuk dikonsumsi anak dan menghindari konsumsi penganan dan jajanan sembarangan yang minim gizi.

“Ini adalah cara kita untuk membantu mengontrol apa yang dikonsumsi oleh anak kita. Jadi mengurangi risiko terkena berbagai macam penyakit karena berasal dari makanan yang tidak bersih, makanan yang mengandung berbagai macam bahan tambahan yang sebetulnya ada yang tidak diperbolehkan,” kata Anna.

Melatih Anak Makan Teratur

Menurut dia, membawakan bekal untuk anak berarti melatih mereka untuk makan secara tepat waktu dan teratur. Anna menyebutkan, menurut berbagai penelitian, jadwal makan yang teratur mengurangi risiko dari berbagai penyakit termasuk obesitas.

Melatih Anak Mandiri

Bekal makanan juga mendorong anak untuk belajar mandiri dan bertanggung jawab terhadap diri sendiri. Ketika di sekolah, anak akan berusaha untuk membuka bekalnya sendiri, cuci tangan sendiri, dan makan sendiri tanpa disuapi.

“Kalau sering terlatih, nanti sampai rumah itu dia akan terdorong untuk makan sendiri juga. Jadi tidak minta disuapi terus. Jadi itu bisa melatih kemandirian di situ,” ujar Anna.

Mendorong Anak Saling Berbagi

Sementara pada aspek sosial-emosional, Anna mengatakan membawakan bekal sebenarnya mendorong anak untuk dapat berinteraksi dengan teman-temannya di sekolah, bahkan mendorong anak untuk saling berbagi. Secara tidak langsung, kemampuan anak dalam berbicara juga ikut terstimulasi.

“Makanan itu tidak hanya untuk di lambung lalu setelah itu untuk bagian tubuh saja, tapi juga ke kecerdasan. Jangan lupa bahwa anak yang kurang makan, kalau dilihat dari aspek gizinya, memiliki kecerdasan yang jauh lebih rendah dibanding yang tidak kurang gizi,” kata Anna.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KPK Ungkap Mantan Kepala Bea Cukai Jogja Lakukan Pencucian Uang Capai Rp20 Miliar

News
| Sabtu, 20 April 2024, 07:27 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement