Advertisement

Selain Perintah Agama, Sunat Juga Bermanfaat Bagi Kesehatan

Newswire
Kamis, 23 September 2021 - 05:37 WIB
Nina Atmasari
Selain Perintah Agama, Sunat Juga Bermanfaat Bagi Kesehatan Anak-anak saat dikhitan di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sleman, Selasa (18/12/2018). - Harian Jogja/Fahmi Ahmad Burhan

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Pria di Indonesia umumnya mendapatkan tindakan sunat saat masih berusia anak-anak. Bukan hanya karena alasan kewajiban agama, sunat kini mulai dipraktikkan juga demi alasan kesehatan. Namun, masih banyak laki-laki yang ragu untuk melakukan proses medis sederhana tersebut.

Sunat, atau yang istilah medisnya sirkumsisi, sebenarnya tidak akan memengaruhi kesuburan laki-laki. Maupun tidak mengurangi kenikmatan saat berhubungan seksual dengan pasangan. Sunat justru memiliki banyak manfaat, terutama dilihat dari sisi medis.

Advertisement

Walau prosedur sirkumsisi termasuk operasi kecil dan nyaris tanpa risiko, segera kunjungi dokter bila setelah disunat terjadi pendarahan tidak berhenti, keluar cairan bernanah dan bau busuk dari penis, demam, hingga penis masih bengkak selama dua minggu pasca sunat.

Dikutip dari situs Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (Perdoski), berikut sejumlah manfaat sunat:

1. Sirkumsisi atau sunat dapat mengurangi risiko infeksi saluran kemih. Kondisi infeksi saluran kemih berulang dapat menyebabkan gangguan ginjal. Laki-laki yang tidak disunat lebih rentan terhadap infeksi saluran kemih tersebut.

2. Selain virus HPV, sunat juga dapat mengurangi risiko infeksi menular seksual seperti herpes dan sifilis. Namun begitu, tidak berarti laki-laki yang sudah disunat aman dari virus dan bakteri tersebut. Selama melakukan hubungan seksual yang sehat dan aman, maka risiko tersebut dapat dihindari.

3. Mencegah fimosis, sebuah kondisi saat kulup penis yang tidak disunat sulit untuk ditarik. Hal ini menyebabkan penis terasa nyeri dan membuat sulit untuk BAK (Buang Air Kecil) karena sakit.

4. Mengurangi risiko kanker penis juga kanker serviks pada pasangannya. Perempuan yang pasangannya melakukan sirkumsisi memiliki risiko lebih rendah terjangkit kanker serviks dibanding mereka yang pasangannya tidak disunat.

5. Beberapa studi menyatakan bahwa laki-laki yang disunat memiliki risiko rendah tertular HIV dari perempuan yang terinfeksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KPK Bidik Dugaan Penggelembungan Harga APD Covid-19

News
| Sabtu, 20 April 2024, 14:17 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement