Advertisement
Makanan Gosong Bisa Sebabkan Kanker
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Konsumsi makanan gosong dapat memicu munculnya sel kanker.
Memanggang dengan arang memiliki korelasi dengan meningkatkan risiko kanker. Bukan berarti tidak boleh memanggang makanan, tapi ada hal yang harus diperhatikan agar memanggang menghasilkan makanan yang aman, enak, dan sehat untuk dikonsumsi.
Advertisement
Apa Itu Karsinogen?
Karsinogen adalah suatu zat yang dapat menyebabkan kanker. Secara umum, arang bukan zat karsinogen, namun memasak dengan arang dapat memunculkan sifat karsinogenik.
Ada dua alasan mengapa zat tersebut muncul. Pertama, memasak dengan arang menggunakan temperatur tinggi. Kedua, arang menimbulkan banyak asap.
Arang bukanlah satu-satunya cara memasak dengan temperatur tinggi. Tidak semua produk makanan merespon hal yang sama saat dimasak dengan cara dipanggang menggunakan arang. Beberapa cara memanggang dengan arang juga ada yang aman sehingga risiko terbentuknya zat karsinogen akan berkurang.
Jadi Memanggang itu Menyebabkan Kanker?
Memanggang dengan temperatur tinggi memang menaikkan risiko kanker. Ketika Anda memanggang daging di atas arang dengan temperatur tinggi, proses tersebut akan menciptakan heterocyclic amines (HCAs) atau dikenal dengan karsinogen.
Zat tersebut terbentuk ketika suhu tinggi menyebabkan asam amino bereaksi dengan kreatina (asam pada otot) dalam daging.
Reaksi ini menimbulkan gosong pada makanan dan panggangan. Tanda gosong ini hanya terbentuk pada daging yang mengandung kreatina. Jenis daging yang mengandung kreatina yaitu daging sapi, babi, kambing, domba, ayam, ikan, dan kalkun. HCAs juga terbentuk saat memasak dengan temperatur tinggi menggunakan penggorengan.
Selain HCAs, memanggang juga membentuk polycyclic aromatic hydrocarbons (PAHs). Ketika barbeku, lemak pada daging akan jatuh ke arang atau permukaan yang panas dan menimbulkan asap. Zat PAHs inilah yang akan menempel pada daging saat dipanggang.
PAHs juga terbentuk saat daging dimasak dengan metode diasapi. Baik HCAs dan PAHs dianggap karsinogenik dan dapat mengubah DNA manusia.
Memanggang dengan gas akan lebih baik dari pada arang. Penggunaan gas meminimalkan asap dan tidak sepanas arang.
Untuk tetap dapat barbeku di akhir pekan, hendaknya cermat sebelum memanggang dan buang bagian yang gosong sebelum dimakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
- 26 Pelaku Prostitusi Ditangkap Polres Klaten saat Operasi Pekat Candi 2024
- Menilik Kesuksesan Kaliwedi Sragen Kembangkan Agrowisata hingga Waterboom
- BPJPH Bersama Industri dan Designer Luncurkan Indonesia Global Halal Fashion
- MWA UNS Solo Bentuk Panitia Pemilihan Rektor Periode 2024-2029, Ini Susunannya
Berita Pilihan
Advertisement
Jelang Lebaran, PLN Hadirkan 40 SPKLU Baru di Jalur Mudik untuk Kenyamanan Pengguna Mobil Listrik
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Baznas Jogja Buka Booth di Pusat Keramaian, Permudah Masyarakat Bayar Zakat
- KAI Daop 6 Turunkan Paksa 11 Penumpang yang Nekat Merokok dalam Kereta
- Lokasi dan Waktu Penukaran Uang Baru di Jogja dan Sekitarnya, Berikut Caranya
- Simak Jadwal Pekan Suci 2024 Gereja Katolik di Jogja
- Rekomendasi Makanan Takjil Tradisional di Pasar Ramadan Kauman Jogja
Advertisement
Advertisement