Advertisement
Hasil PCR Masih Positif Covid-19 Meski Sudah Selesai Isolasi, Bahayakah?
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Pasien Covid-19 yang telah melewati masa isolasi akan tetap dipulangkan meskipun hasil tes masih positif.
Hal tersebut menjadi tanda tanya di masyarakat apakah ini membahayakan untuk menularkan virus.
Advertisement
Banyak yang mempertanyakan kenapa meskipun telah melewati empat belas hari, namun hasil PCR-nya masih positif, dengan nilai CT Value tertentu, namun pasien di izinkan pulang.
Dokter umum, dr. Adam Prabata melalui Instagram resminya menjelaskan bila CT Value tidak dapat menunjukkan seseorang masih menularkan Covid-19.
"Cara untuk mengetahui seseorang masih menularkan Covid-19 adalah dengan kultur virus," ujarnya dikutip dari akun instagramnya @adamprabata.
Adam memaparkan, hasil PCR masih dapat positif setelah pasien dinyatakan sembuh, namun risiko penularan Covid-19 minimal karena mayoritas hasil kultur virus negatif.
Baca juga: IDI: Sudah 401 Dokter Gugur karena Covid-19, Terbanyak Usia 56-60 Tahun
Menurutnya, hal itu karena PCR tidak bisa membedakan virus yang infeksius. Karena itu, katanya, pada fase akhir penyakit, PCR masih bisa positif dengan CT value rendah, namun pasien sudah tidak menularkan.
Hasil PCR Covid-19 positif pada fase akhir penyakit tidak selalu menunjukkan seseorang masih dapat menularkan Covid-19 atau tidak.
Hasil PCR Covid-19 positif dapat bertahan dalam jangka waktu lama, bahkan hingga 3 bulan sejak terinfeksi padahal pasien sudah tidak menularkan.
"Isolasi terlalu lama tidak efisien, padahal pasien sudah tidak lagi menularkan," katanya.
Kesimpulannya, menurut dr Adam, pasien Covid-19 yang sudah selesai isolasi, namun hasil swab PCR asih positif, memiliki risiko minimal untuk menularkan virus sehingga sudah dianggap selesai isolasi.
Tapi, yang terpenting, keputusan menyelesaikan isolasi harus didasarkan pada pertimbangan dan keputusan dokter yang merawat.
"Keputusan selesai isolasi mandiri dan menyatakan pasien Covid-19 sudah sembuh tetap memerlukan pertimbangan dan keputusan dari dokter yang merawat, karena setiap pasien itu unik dan tidak sama persis dengan panduan yang ada," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
- 26 Pelaku Prostitusi Ditangkap Polres Klaten saat Operasi Pekat Candi 2024
- Menilik Kesuksesan Kaliwedi Sragen Kembangkan Agrowisata hingga Waterboom
- BPJPH Bersama Industri dan Designer Luncurkan Indonesia Global Halal Fashion
- MWA UNS Solo Bentuk Panitia Pemilihan Rektor Periode 2024-2029, Ini Susunannya
Berita Pilihan
Advertisement
Jelang Lebaran, PLN Hadirkan 40 SPKLU Baru di Jalur Mudik untuk Kenyamanan Pengguna Mobil Listrik
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Baznas Jogja Buka Booth di Pusat Keramaian, Permudah Masyarakat Bayar Zakat
- KAI Daop 6 Turunkan Paksa 11 Penumpang yang Nekat Merokok dalam Kereta
- Lokasi dan Waktu Penukaran Uang Baru di Jogja dan Sekitarnya, Berikut Caranya
- Simak Jadwal Pekan Suci 2024 Gereja Katolik di Jogja
- Rekomendasi Makanan Takjil Tradisional di Pasar Ramadan Kauman Jogja
Advertisement
Advertisement