Advertisement
Lawan Varian Corona Baru, Pfizer Pelajari Vaksin 3 Dosis

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Perusahaan pengembang vaksin Pfizer-BioNTech telah memulai studi pengujian pada responden. pengujian untuk mengetahui apakah suntikan vaksin perusahaan dapat memberikan perlindungan terhadap varian baru virus corona yang muncul.
Perusahaan mengatakan bahwa mereka telah memulai studi kecil untuk melihat apakah dosis ketiga dari vaksin Covid-19 resmi yang dikembangkan akan meningkatkan efektivitasnya terhadap varian baru, seperti jenis yang pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan.
Advertisement
BACA JUGA: TelkomClick 2023: Kesiapan Kerja Karyawan dalam Sukseskan Strategi Five Bold Moves di Tahun 2023
Pendekatan ini berbeda dengan perusahaan Moderna yang telah mengumumkan bahwa mereka akan membuat vaksin baru yang menargetkan strain corona yang ditemukan di Afrika Selatan, dan mengirimkan dosis itu ke peneliti pemerintah untuk pengujian pada manusia.
Baca juga: Epidemiolog UI Galang Dukungan Tolak Vaksin Mandiri, Ini Penjelasannya
Pfizer dan BioNTech mengatakan mereka juga sedang berdiskusi dengan Amerika Serikat, Eropa, dan regulator kesehatan lain tentang mempelajari versi tweak dari vaksin mereka yang dirancang peneliti untuk melindungi varian yang ditemukan di Afrika.
“Kami mengambil beberapa langkah untuk bertindak tegas dan siap jika strain menjadi resisten terhadap perlindungan yang diberikan vaksin saat ini,” kata CEO Pfizer Albert Bourla dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Fox News, Jumat (26/2).
Baik vaksin Pfizer-BioNTech atau Moderna tampaknya menghasilkan respons kekebalan yang lebih lemah terhadap strain yang diidentifikasi di Afrika Selatan, seperti halnya suntikan lain dalam tahap perkembangan lanjutan. Perusahaan lain termasuk Johnson & Johnson juga tengah mengerjakan vaksin baru.
Baca juga: Pelantikan Wali Kota Solo Dikawal Paspampres
Food and Drug Administration mengatakan pada pekan ini bahwa mereka berencana untuk mengevaluasi suntikan penguat vaksin terhadap varian dengan cepat sehingga tidak memerlukan uji kemanjuran besar untuk otorisasi penggunaannya.
Sebagai informasi, vaksin Pfizer-BioNtech dua dosis adalah yang pertama diotorisasi untuk penggunaan di Amerika Serikat pada akhir tahun lalu, setelah penelitian global besar-besaran pada 44.000 orang menemukan vaksin itu aman dan 95 persen efektif melindungi orang dari Covid-19 parah.
BACA JUGA: Finnet Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Sadis! Pelaku Begal Jalanan Serang Korban dengan Setrum Listrik
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Belasan Motor Milik Remaja Pelaku Perang Sarung Disita hingga Lebaran
- Pembinaan Rohani Kristiani di Sleman Hadirkan Damai bagi Sesama dan Alam
- Makanan dengan Kandungan Berbahaya dan Kadaluwarsa Diawasi Ketat di Sleman
- Cegah Klitih, Polda DIY Sebar Petugas di Seluruh Wilayah
- Mahfud MD Beri Tanggapi Kasus Perdagangan Orang
Advertisement
Advertisement