Advertisement
Hasil Studi di Jepang, Face Shield Tak Efektif Cegah Covid-19

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Sebuah studi baru di Jepang menemukan bahwa pelindung wajah atau face shields plastik sama sekali tidak berguna untuk mengalahkan penyebaran virus corona.
Penutup bening diuji dalam simulasi oleh Fugaku, superkomputer tercepat di dunia. Mereka menemukan bahwa hampir 100 persen tetesan udara berukuran kurang dari 5 mikrometer lolos melalui perisai. Demikian seperti dilansir dari New York Post.
Advertisement
PROMOTED: Dari Garasi Rumahan, Kini Berhasil Perkenalkan Kopi Khas Indonesia di Kancah Internasional
Satu mikrometer setara dengan sepersejuta meter.
Baca juga: Pemerintah Gratiskan Biaya Tes Swab untuk Tenaga Kesehatan
Pelindung wajah yang biasanya digunakan oleh pekerja di industri restoran, juga tidak efektif untuk menjebak tetesan yang lebih besar berukuran 50 mikrometer - sekitar setengahnya juga bisa lolos.
Penelitian dilakukan oleh Riken, pusat peneliti yang didukung pemerintah di Kobe, Jepang.
Untuk mencapai hasilnya, simulasi Fugaku menggabungkan aliran udara dengan ribuan partikel dengan berbagai ukuran.
Baca juga: Arab Saudi Bakal Mulai Buka Umrah, Segini Kuota Jemaah yang Dibolehkan
Makoto Tsubokura, seorang pemimpin tim di Riken, mengatakan masker wajah biasa harus digunakan sebagai pengganti pelindung wajah.
Para ilmuwan menguji 14 jenis penutup wajah untuk mengetahui yang berhasil dan tidak.
“Dilihat dari hasil simulasi, sayangnya efektivitas pelindung wajah dalam mencegah penyebaran tetesan dari mulut orang yang terinfeksi masih terbatas dibandingkan dengan masker,” katanya.
Tsubokura mengatakan orang-orang yang tidak disarankan untuk memakai masker wajah dapat menggunakan pelindung - tetapi hanya jika mereka berada di luar ruangan atau di dalam ruangan dengan ventilasi yang baik.
Fugaku telah melakukan simulasi lain, baru-baru ini menemukan bahwa masker wajah yang terbuat dari kain bukan tenunan lebih efektif dalam mencegah penyebaran COVID-19 daripada yang terbuat dari katun dan poliester, kata outlet tersebut.
Para peneliti di Duke University membuat temuan serupa bulan lalu, menyimpulkan bahwa masker N95 paling efektif tetapi masker bedah tiga lapis dan masker kapas juga merupakan pelindung yang baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Advertisement
Berita Lainnya
- Live Streaming Proliga 2023 Gresik Hari Ini, Dua Juara Bertahan Unjuk Kekuatan
- Perang, Kerugian Ekonomi Ukraina Capai Rp2,1 Kuadriliun Setara 2/3 APBN 2023
- Rekonstruksi Payudara Bisa Tingkatkan Kualitas Hidup Penyintas Kanker
- Meriahkan Cap Go Meh, Barongsai Macan Putih Hibur Warga di Pasar Gede Solo
Advertisement
Berita Pilihan
Advertisement

Bappenas Apresiasi Ganjar Pranowo terkait Penyusunan RPD dan RKPD
Advertisement

Kemegahan Desa Wisata Karangrejo Borobudur Menyimpan Kisah Menarik Bersama Ganjar
Advertisement
Berita Populer
- Hujan Deras Sebabkan 15 Longsor di Gunungkidul
- 7 Singkatan Nama Jalan di Jogja, Lebih Populer Dibanding Kepanjangannya
- Viral Video Penangkapan Penculik Anak di Kalasan, Polisi Pastikan Hoaks
- Kantor Imigrasi Yogyakarta Turut Hadir dalam Pembukaan ATF 2023
- YIA Berikan Ruang Transit Khusus Para Delegasi ATF
Advertisement
Advertisement