Perempuan Bermental Baja Tidak Akan Melakukan Hal Ini
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Dalam buku 13 Things Mentally Strong Women Don’t Do diuraikan beberapa kebiasaan buruk yang cenderung dilakukan oleh wanita secara umum.
Amy Morin, sang penulis buku tersebut menunjukkan bahwa para wanita yang bermental baja tidak akan melakukan ke-13 hal tersebut.
Advertisement
Menurutnya, untuk menciptakan perubahan yang positif, alangkah baiknya memang jika terlebih dahulu mengenali kebiasaan yang tidak sehat. Berikut ini 13 hal yang tidak dilakukan oleh wanita kuat yang dipaparkan oleh Morin, seperti dilansir dari Psychologytoday.
Membandingkan diri sendiri dengan orang lain
Apakah Anda sering melihat foto-foto instagram tentang beragam kebahagiaan yang terlihat dari teman-teman Anda atau sejumlah selebritas Tanah Air, dan ketika melihatnya, Anda membandingkan diri Anda dengan mereka?
Ketahuilah bahwa setiap menit yang Anda habiskan dalam membandingkan hidup Anda dengan hidup orang lain adalah 60 detik Anda tidak fokus pada tujuan Anda.
Menuntut kesempurnaan
Perfeksionisme memiliki sentuhan ironis yang kejam. Itu akan menyebabkan Anda mengalami tingkat stres yang sedemikian tinggi sehingga kinerja Anda akan benar-benar menjadi terganggu. Tetapkan harapan yang tinggi untuk diri Anda sendiri, tetapi jangan menetapkan standar yang terlalu tinggi.
Melihat kerentanan sebagai kelemahan
Wanita yang kuat akan memahami bahwa meminta bantuan, mengakui kelemahan, atau tidak memiliki semua jawaban atas pertanyaan bukanlah tanda-tanda kelemahan. Wanita memiliki kerentanan tersendiri yang sebaiknya tidak dinilai sebagai sebuah kelamahan.
Membiarkan keraguan diri menghentikan langkah menuju tujuan
Otak akan mencoba meyakinkan Anda bahwa Anda tidak cukup baik, tidak cukup mampu, atau tidak cukup pintar. Tapi jangan percaya semua yang Anda pikirkan.
Membayangkan semuanya
Melakukan hal yang sama berulang-ulang dan mengkhawatirkan segala sesuatu yang salah akan menghabiskan waktu dan energi mental yang berharga. Dan itu akan merugikan kesehatan psikologis Anda.
Berkomitmen pada pemecahan masalah dan tindakan produktif tentu lebih baik daripada merenung dan terlalu banyak berpikir.
Menghindar dari tantangan yang berat
Menghindari tantangan berat akan membuat Anda terjebak. Hadapi ketakutan Anda selangkah demi selangkah dan Anda akan menemukan kepercayaan diri.
Takut melanggar aturan
Sejak usia muda, banyak anak perempuan diajari pentingnya bersikap sopan dan santun. Tapi para pelanggar aturanlah yang bisa mengubah dunia.
Menjatuhkan orang lain untuk mengangkat diri
Mungkin Anda kerap tergoda untuk mencoba meningkatkan status Anda sendiri dengan menunjukkan kelemahan orang lain. Tapi pemenang sejati sesungguhnya adalah mereka yang benar-benar berhasil dalam hidup tanpa menjatuhkan orang lain.
Membiarkan orang lain membatasi potensi diri
Apakah seseorang mengatakan kepada Anda bahwa Anda tidak akan pernah berarti apa pun atau Anda ditolak untuk promosi, orang lain dapat membatasi potensi Anda jika Anda membiarkannya. Bangun kepercayaan pada diri, dan Anda tidak akan membiarkan kritik atau penolakan menghentikan Anda.
Menyalahkan diri ketika hal-hal buruk terjadi
Meskipun penting untuk menerima tanggung jawab pribadi ketika Anda membuat kesalahan, menyalahkan diri sendiri lebih berbahaya daripada kebaikan. Berpikiran ‘saya membuat pilihan yang buruk’ jauh lebih produktif daripada berpikir ‘saya adalah orang jahat’.
Tidak diam
Dari pertemuan bisnis hingga pertemuan sosial, penelitian menunjukkan bahwa wanita tidak mendapatkan jam tayang sebanyak pria. Bicaralah dan temukan suara autentik Anda sehingga Anda dapat didengar.
Ragu untuk menciptakan kembali karakter diri sendiri
Ketika Anda dewasa, kepribadian, prioritas, dan nilai-nilai Anda akan berubah, demikian juga Anda. Apakah Anda membuat perubahan karier penuh pada usia 40 tahun atau Anda memutuskan untuk merangkul spiritualitas Anda pada usia 60 tahun, menciptakan kembali diri Anda adalah kunci untuk pertumbuhan pribadi.
Takut terhadap kesuksesan
Wanita takut terlihat arogan atau terlalu ambisius. Ketika dipuji, berlatihlah untuk memberikan ucapan terima kasih yang sederhana, dan kuasai pencapaian Anda.
“Untungnya setiap orang memiliki kemampuan untuk membangun lebih banyak otot mental dengan mengubah cara mereka berpikir, merasakan, dan berperilaku. Dan cara terbaik untuk tumbuh lebih kuat secara mental adalah bekerja lebih pintar, bukan hanya lebih keras, dengan melepaskan kebiasaan tidak sehat yang menghambat Anda,” tutup Morin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
687 Warga Negara Asing Terjaring Operasi Jagratara, Pelanggaran Izin Tinggal Mendominasi
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Lima Truk Dam Asal Jogja Buang Sampah ke Saptosari Gunungkidul, Sopir Diamankan Polisi
- Catat! Malam Jumat Kliwon Pekan Depan Ada Sendratari Sang Ratu di Parangkusumo
- 124 Warga Sidomulyo Sleman Terima Ganti Rugi Tol Jogja-Solo Seksi 3 Sebesar Rp53 Miliar
- Tok! Eks Dirut PT Tarumartani Divonis 8 Tahun Penjara atas Dugaan Korupsi Rp8,7 Miliar
- 500 Kiai dan Nyai Sebut Harda-Danang sebagai Pilihan Tepat untuk Sleman Baru
Advertisement
Advertisement