Advertisement
Duh, Penelitian Menyebut Satu dari Empat Orang Merasa Kesepian

Advertisement
Harianjogja.com, SYDNEY – Satu dari empat orang Australia dilaporkan hidup dalam kesepian, dengan dampak besar pada kesehatan fisik dan mental mereka, demikian hasil penelitian terkini.
Kesepian sangat berkaitan dengan kualitas hidup yang lebih buruk, kesejahteraan fisik yang lebih rendah dan ketidak-nyamanan sosial yang lebih besar, demikian temuan dari survei besar yang dilakukan oleh perhimpunan profesi Australian Psychological Society dan Swinburne University of Technology, belum lama ini.
Advertisement
Hampir 30% orang Australia tidak merasa menjadi bagian dari kelompok teman, sedangkan satu dari empat orang merasa mereka tidak memiliki banyak kesamaan dengan orang di sekeliling mereka, kata perhimpunan tersebut di dalam satu pernyataan.
Temuan itu, yang dirangkum dari survei atas lebih dari 1.600 orang Australia dan digadang-gadang sebagai yang paling lengkap, juga memperlihatkan bahwa hampir 55 persen warga merasa kurang ditemani "setidaknya kadang-kala", dan jumlah orang dewasa muda paling banyak (62%) dibandingkan dengan orang yang berusia lanjut (46 persen).
Orang dengan tingkat kesepian paling tinggi mengalami lebih banyak gejala kesehatan fisik, termasuk susah tidur, sakit kepala, sakit perut, mual, demam dan infeksi, kata perhimpunan itu, sebagaimana dikutip Xinhua belum lama ini. Mereka juga melaporkan tingkat yang lebih tinggi depresi, cemas, kesulitan sosial dan hilangnya keyakinan, katanya.
"Juga lebih sering, orang-orang tersebut dikelilingi teman. Tapi jika pertemanan ini tidak memenuhi kebutuhan seseorang, seperti merasa didukung atau terhubung, maka mereka masih tetap merasa kesepian sekalipun mereka sedang bersama teman mereka," kata Dr. Michelle Lim dari universitas tersebut.
"Diperkuatnya hubungan yang ada dan dibangunnya keintiman penting," tambah wanita ilmuwan itu.
"Apakah itu keluarga, teman, tetangga, rekan kerja sama kita, atau orang asing yang kita temui, hubungan sosial membuat hidup kita lebih kaya. Semua itu penting buat kesehatan yang baik," kata Presiden Perhimpunan tersebut Ros Knight.
Ada strategi yang dapat dilaksanakan semua orang tapi pemerintah juga perlu memperhatikan dampak dari kesepian dan melancarkan campur-tangan dalam kebijakan kesehatan, katanya.
"Temuan ini penting sebab semuanya memperlihatkan bahwa kesepian adalah masalah kesehatan. Kita perlu mempertimbangkan pendekatan mengenai kesepian sebagai bagian dari strategi kesehatan mental dan kesehatan kita," tambah wanita ilmuwan itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia/Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Mantan Walkot Semarang Mbak Ita Bikin Lomba Masak Nasi Goreng, Hadiahnya dari Iuran PNS Bapenda
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Di Kulonprogo, Ditemukan Banyak Calon Penerima BSU Rekeningnya Tidak Aktif
- Top Ten News Harianjogja.com Senin 30 Juni 2025: Kunjungan Wisatawan, Impor Sapi hingga Muhammadiyah Bencana Buka Bank Syariah
- Liburan Sekolah, Okupansi Hotel di Bantul Tembus 80 Persen
- Berkolaborasi dengan Berbagai Instansi, Swiss-Belhotel Airport Yogyakarta Siap Hadirkan Promo Libur Sekolah yang Tak Terlupakan
- Libur Panjang Tahun Baru Islam, Kunjungan Wisatawan ke Sleman Tembus 75.645 Orang
Advertisement
Advertisement