Advertisement
TIPS FASHION : Tak Lagi Tampil Kuno dengan Si Rajut

Advertisement
Tips fashion berikut mengenai pakaian rajut.
Harianjogja.com, JOGJA -- Rajut dulu mungkin lebih dikenang sebagai busana yang kuno, bahkan kebanyakan dikenakan oleh para orang tua. Bahannya yang tebal seringkali membuat siapapun enggan untuk memakainya karena terasa gerah. Tapi kini knitwear fashion mulai berkembang dan menjelma ke berbagai jenis busana yang lebih kasual.
Advertisement
Busana rajut memang bukan trend baru. Umumnya, busana ini dikenakan di negara-negara yang memiliki musim dingin. Enggak heran jika material rajut yang banyak dikembangkan di negara-negara seperti Korea Selatan, Eropa dan Amerika cenderung lebih tebal. Namun, kini rajut mulai berinovasi ke berbagai material kain.
Beberapa tahun ke belakang, rajut sempat ngehits dengan populernya Korean Pop Style. Sejumlah selebriti Negeri Gingseng ini menampilkan padu padan rajut menjadi lebih trendi dan kasual.
Seperti dilansir dari startupfashion.com, rajut pertama kali ditemukan di Mesir yang diketahui berkembang sekitar tahun 1000-1400 SM. Sedangkan di Eropa, rajut pertama kali dibuat di Spanyol. Penemuan itu didasarkan dari bukti sebuah potongan kain berbentuk rajut yang diperkirakan dibuat di tahun 1275.
Para penemu berasumsi potongan kain tersebut berasal dari orang Arab yang pernah singgah ke Spanyol. Pasalnya, pada temuan tersebut terdapat beberapa kaus kaki dan pakaian dengan rajutan huruf Arab yang dekoratif.
Kerajinan rajut terus berkembang di Eropa, hingga mencapai kejayaan di masa Revolusi Industri di abad ke 18. Sekitar tahun 1920, knitwear mulai mengambil tempat di dunia fashion. Seorang fashion designer asal Italia, Elsa Schiaparelli menjadi desainer pertama yang memperkenalkan trend busana rajut yang kemudian terus berkembang hingga saat ini.
Harmonisasi Busana Knitwear
Fashion Advisor Jogja Lima Luthfi Majid mengatakan, busana berbahan rajut pada umumnya merupakan pakaian yang dikenakan untuk menghangatkan tubuh. Ketika cuaca sedang dingin seperti saat musim hujan, atau saat kondisi tubuh sedang tidak sehat, busana rajut tetap bisa ditampilkan lebih trendi dengan padu padan yang tepat.
"Paling penting memerhatikan harmonisasi warna busana yang dikenakan," ujar Lima kepada Harianjogja.com, Jumat (2/9/2016).
Harmonisasi busana yang dikenakan harus diperhatikan saat ingin tampil mengenakan rajut. Lima mengatakan, busana rajut bisa dipadankan dengan warna yang senada dengan rok atau celana yang dikenakan. Bawahan dengan warna bergradasi juga bisa menjadi alternatif untuk penampilan yang tidak terlalu monoton.
Penggunaan aksesoris, lanjut Lima, akan memberikan penampilan yang lebih trendi. Misalnya tas, kaca mata maupun sepatu dengan warna yang sedikit kontras untuk memberikan daya tarik agar penampilan tidak tampak membosankan.
"Penggunaan warna yang lebih cerah pada busana rajut yang dipakai akan memberikan penampilan yang lebih segar dan stylish. Selain itu, hindari busana bahan rajut yang seratnya terlihat kasar," imbuh Lima.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Terbukti Terima Suap, 3 Eks Pejabat DJKA Divonis Bui dan Uang Pengganti Total Rp2,5 Miliar
Advertisement

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Ada Pemeliharaan Jaringan, Sejumlah Wilayah di Sleman Hari Ini Mati Lampu
- Jadwal KRL Jogja Solo 11 Desember 2023, dari Stasiun Tugu hingga Klaten
- Jadwal KA Bandara YIA Kulonprogo Hari Ini, 11 Desember 2023
- Jadwal KRL Solo Jogja dari Stasiun Palur Karanganyar Hari Ini, 11 Desember 2023
- Daftar Jalur Trans Jogja Melewati Kampus, Sekolah, dan Pasar
Advertisement
Advertisement