Kisah Golden, Lagu Fiksi KPop Demon Hunters yang Meledak

Harianjogja.com, JOGJA—Lagu 'Golden' dari musikal animasi 'KPop Demon Hunters' telah berhasil menjembatani kesenjangan antara fiksi dan kenyataan.

Ditulis oleh EJAE dan Mark Sonnenblick, lagu ini tidak hanya memikat penonton tetapi juga mencapai sukses luar biasa, menduduki puncak Billboard Hot 100 selama delapan minggu berturut-turut. Kesuksesan lagu fiksi ini membuktikan kekuatan kolaborasi dan penceritaan dalam musik.

Dikutip dari Azattv, Rabu (8/10/2025), penciptaan 'Golden' melibatkan kolaborasi antara EJAE (penulis lagu dan vokalis) dan Mark Sonnenblick (komposer), yang bekerja erat dengan sutradara Maggie Kang dan Chris Appelhans. Lagu ini dirancang untuk menjadi momen penting dalam alur cerita film.

'Golden' diciptakan dengan dualitas, yakni sebagai "lagu kebohongan kemenangan" dalam narasi film, sekaligus sebagai pop hit yang berdiri sendiri di dunia nyata.

EJAE, yang juga menyuarakan karakter utama, Rumi, menyuntikkan pengalaman pribadinya sebagai trainee K-pop. Hal ini membuat lirik tentang harapan dan penerimaan diri dalam lagu tersebut terasa otentik dan sangat emosional.

Sutradara menuntut lagu ini memiliki standar teknis tinggi setara genre K-pop, termasuk permintaan khusus "nada tinggi yang tidak realistis" untuk melambangkan ambisi Rumi. Hal ini menantang kemampuan vokal EJAE dan menghasilkan karya yang unggul.

Dampak Budaya dan Masa Depan HUNTR/X

Sejak dirilis, 'Golden' telah melampaui asalnya, memicu tren tari di media sosial, dan menginspirasi cover vokal. Dampak mendalam lagu ini bahkan terlihat dalam video emosional seorang perawat yang menyanyikan 'Golden' untuk pasien menjelang akhir hidupnya.

Kesuksesan ini juga membawa dampak signifikan pada karier EJAE

Respon positif terhadap vokalnya mendorong EJAE, yang sebelumnya fokus pada penulisan lagu, untuk mengumumkan rencana merilis musik solo baru, diawali dengan single 'In Another World.'

Sementara Band fiksi dalam film ini, HUNTR/X (diisi suara oleh EJAE, Audrey Nuna, dan Rei Ami), telah menarik basis penggemar yang berharap band ini benar-benar debut. Para sutradara membandingkan visi ini dengan band virtual Gorillaz, menunjukkan upaya untuk mengaburkan batas antara fiksi dan kenyataan, yang telah disambut baik oleh audiens.

'Golden' telah menjadi tonggak budaya global, membuktikan bahwa sebuah lagu dapat diciptakan dalam fiksi, namun memiliki kekuatan untuk menghubungkan dan mengubah banyak orang di dunia nyata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News