Advertisement

Virus Nipah Bikin Geger Dunia, Ini Pengertian dan Bahayanya

Restu Wahyuning Asih
Sabtu, 16 September 2023 - 09:37 WIB
Ujang Hasanudin
Virus Nipah Bikin Geger Dunia, Ini Pengertian dan Bahayanya Ilustrasi seseorang terkena penyakit akibat virus - Freepik.com

Advertisement

Harianjogja.com, SOLO—Virus Nipah sedang menajdi perbincangan dunia, gara-garanya virus tersebut telah merenggut dua warga di India

Korban pertama meninggal pada Akhir Agustus 2023. Kemudian satu korban lain meninggal pada bulan ini.

Advertisement

Melansir dari Reuters, virus ini disebut telah merebak di India, di mana setidaknya 130 warga ikut menjalani tes untuk mendeteksi penyebarannya.

Merebaknya penyakit baru di India ini kemudian membuat dunia khawatir, apakah akan ada pandemi baru yang lebih berbahaya.

Pengertian Virus Nipah

Virus Nipah sendiri merupakan virus zoonotik, di mana penyakit bermula dari hewan dan ditularkan ke manusia. Penyakit ini menular melalui makanan dan kontak antarmanusia.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatatkan bahwa Virus Nipah mulai terdeteksi pada 1999, di mana saat itu terjadi wabah yang menyerang para peternak babi.

Kemudian virus mulai menjangkit warga Bangladesh pada 2001. Sejak itu, wabah ini hampir setiap tahun menyerang negara setempat.

Virus ini pun teridentifikasi di India, negara yang dekat dengan Bangladesh. Inang penyakit ini pun ditemukan di negara-negara Asia lain seperti Kamboja, Indonesia, Filipina, dan Thailand.

Inang alami virus Nipah adalah kelelawar buah yang berasal dari famili Pteropodidae.

Gejala Virus Nipah

Virus Nipah yang telah menjangkit manusia biasanya menimbulkan gejala ringan namun fatal. Pada sebagian orang, virus ini menyebabkan penyakit pernapasan akut dan ensefalitis (radang otak) yang fatal.

WHO mengatakan bahwa tingkat kematian virus cukup tinggi, yakni mencapai 75 persen.

Beberapa gejala yang muncul di antaranya:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Muntah
  • Sakit tenggorokan
  • Pusing
  • Mudah mengantuk
  • Penurunan kesadaran hingga pembengkakan otak
  • Sesak napas dan gangguan pernapasan berat

Pada kasus dengan gejala berat, penderita bisa mengalami gangguan otak, kejang, dan berlanjut koma dalam waktu 24 jam sampai 48 jam hingga kematian.

Adapun masa inkubasi virus berlangsung sekitar 4-14 hari. Namun, ada pula laporan yang menyebut bahwa masa inkubasi bisa berlangsung selama 45 hari.

Sumber: Bisnis.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kejagung Sebut Penetapan Tersangka Tom Lembong Tak Ada Unsur Politis

News
| Rabu, 30 Oktober 2024, 08:17 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Makanan Ramah Vegan

Wisata
| Minggu, 27 Oktober 2024, 08:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement